Nadiem Jelaskan Kuota Internet Gratis Dikurangi: Pemakaian Lebih Fleksibel

0

Pelita.online – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan alasan kuota internet gratis dikurangi pada 2021. Nadiem menyebut pengurangan kuota itu dilakukan setelah menerima keluhan dari masyarakat.

Nadiem mengatakan pemerintah terus memastikan kuota internet gratis untuk siswa dan guru tetap terpenuhi. Sebab, saat ini belajar tatap muka belum bisa dilakukan secara penuh.

“Kita harus memastikan bahwa di masa transisi sampai kita melakukan tatap muka bahwa semua murid dan guru ini bisa terus mengakses internet untuk segala kebutuhan mereka. Karena pas masuk tatap muka pun akan ada berbagai macam kebutuhan online dan pasti karena kapasitas tatap muka pun masih 50 persen bisa masuk di satu tempat karena ini tatap muka terbatas karena kita harus selalu bisa menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan,” kata Nadiem Makarim dalam dialog yang ditayangkan di YouTube FMB9I_IKP, Rabu (3/3/2021).

Nadiem Makarim mengatakan pihaknya banyak menerima masukan terkait kuota internet gratis ini. Pada kuota internet gratis sebelumnya siswa dan guru kesulitan melakukan akses internet karena penggunaan dibatasi.

“Tapi kami mendengar banyak sekali masukan dari masyarakat terutama mengenai fleksibilitas penggunaannya. Jadi kita mendengarkan berbagai macam masukan mengenai, ‘Mas Menteri, kita banyak sekali laman-laman website yang tidak termasuk dalam kuota belajar, banyak sekali kalau saya lagi googling itu nggak termasuk dalam kuota belajar lalu menghabisi kuota pribadinya’ lalu ‘Mas Menteri banyak banget materi pembelajaran bagus-bagus di YouTube yang nggak masuk dalam kuota belajar,” kata dia.

Oleh sebab itu, Nadiem mengatakan kuota internet gratis pada Maret hingga Mei 2021 ini siswa dan guru bisa melakukan akses secara umum. Namun penggunaan dibatasi terhadap platform media sosial.

“Jadi kita mendapatkan masukan itu dan kami memutuskan untuk bantuan selama 3 bulan ke depan ini kita membuka paket, jadi menjadikan paket tadinya hanya kuota belajar menjadi paket umum, tapi akan dikecualikan dari paket umum, seperti medsos, Fecebook, Instagram, dan game dan lain-lain. Ada beberapa yang kita keluarkan. Di luar itu ini paket yang umum,” kata dia.

Nadiem mengatakan kapasitas kuota internet gratis memang dikurangi. Namun guru dan siswa bisa leluasa dalam melakukan akses internet.

“Walaupun giganya per bulan itu lebih kecil dari kuota belajar dari sebelumnya, tapi kualitas per giga dan fleksibilitasnya meningkat menjadi kuota umum. Jadi itu yang lebih tepat di masa transisi ini berdasarkan permintaan dari masyarakat yang menginginkan lebih banyak fleksibilitas,” katanya.

“Jadi untuk PAUD 7 GB, pendidikan dasar menengah 10 GB per bulan, dan untuk guru dan PAUD pendidikan dasar dan menengah 12 GB per bulan dan dosen/mahasiswa 15 GB, tapi paketnya paket umum. Itu beberapa adaptasi yang kita lakukan di tahun 2021,” sambungnya.

Nadiem menyebut kuota internet gratis ini akan dikirim setiap tanggal 11 hingga 15 setiap bulan. Kuota ini akan diberikan secara gratis hingga bulan Mei.

“Bagi penerima sebelumnya ini akan disalurkan dari tanggal 11 sampai 15 setiap bulannya, jadi tanggal 11 Maret jadi pengiriman pertamanya. Kecuali yang kemarin di bawah 1 GB mereka tidak menerima lagi, kita berasumsi mereka tidak membutuhkan. Untuk mendaftar atau mengubah nomor itu menunggu pertengahan April,” katanya.

Nadiem mengatakan pemerintah tidak akan memperpanjang kuota Internet gratis ini setelah bulan Mei mendatang. Sebab, Nadiem menyebut pada tahun ajaran baru, sekolah tatap muka bisa dimulai setelah vaksinasi guru tuntas.

“Nggak (ada kuota internet), karena pada saat itu arahan Pak Presiden dan perjuangan baik dari Pak Budi di Kemenkes dan Kemedikbud kita telah setuju untuk memprioritaskan para guru untuk melakukan vaksinasi, dan setelah melakukan vaksinasi itu target kita sampai dengan akhir Juni, sehingga di minggu kedua dan ketiga Juli di mana tahun ajaran baru itu akan dimulai semua sekolah harusnya sudah melakukan tatap muka secara terbatas,” tutur dia.

Sebagai perbandingan, berikut ini daftar jumlah bantuan kuota belajar yang diberikan tahun 2020 yang lalu:
1. Peserta didik jenjang PAUD 20 GB/bulan (5 GB kuota umum dan 15 GB kuota belajar)
2. Peserta didik jenjang dasar, dan menengah 35 GB/bulan (5 GB kuota umum dan 30 GB kuota belajar)
3. Guru jenjang PAUD, dasar, dan menengah 42 GB/ bulan (5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar)
4. Dosen dan mahasiswa 50 GB/bulan (5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar)

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY