NASA Selidiki Kebijakan Bebas Narkoba di SpaceX dan Boeing

0

Pelita.Online, Jakarta – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memerintahkan tinjauan keamanan operasi dan budaya kerja termasuk kebijakan bebas narkoba di Boeing dan SpaceX. Pasalnya, dua perusahaan ini yang mengirimkan astronot ke luar angkasa.

Dilansir dari AFP, menurut pejabat yang namanya dirahasiakan, tinjauan keamanan tersebut didorong perilaku pendiri SpaceX, Elon Musk. Seperti yang diketahui, sebelumnya Musk mengirup ganja dan meminum wiski dalam podcast yang beredar di Internet.

Namun, NASA menolak untuk menanggapi dugaan tersebut. Tapi mereka menegaskan peninjauan akan dimulai tahun depan. Mereka pun akan fokus pada misi kru yang aman dan sukses meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

“Dalam beberapa bulan mendatang, sebelum penerbangan uji kru Crew Dragon dan Starliner, NASA akan melakukan studi penilaian budaya dalam koordinasi dengan mitra komersial kami untuk memastikan perusahaan memenuhi persyaratan NASA untuk keselamatan di tempat kerja, termasuk kepatuhan terhadap obat lingkungan bebas,” kata pernyataan NASA.

“Kami sepenuhnya mengharapkan mitra komersial untuk memenuhi semua persyaratan keselamatan tempat kerja dalam pelaksanaan misi dan layanan yang mereka berikan kepada rakyat Amerika. Seperti biasa, NASA akan memastikan mereka melakukannya.”

Musk, yang juga CEO Tesla Motors, telah menghadapi peningkatan pengawasan atas perilakunya yang naik turun, termasuk merokok ganja selama wawancara podcast awal tahun ini. Dia pun sempat menyerang seorang pria yang terlibat dalam penyelamatan gua Thailand sebagai “pria pedo.”

Menanggapi berita penyelidikan, SpaceX mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Spaceflight menjadi misi inti dari perusahaan kami. Tidak ada yang lebih penting bagi SpaceX daripada usaha ini, dan kami menganggap serius tanggung jawab yang telah dipercayakan NASA kepada kami untuk membawa astronot Amerika ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. ”

Boeing juga bersikeras bahwa budayanya telah menjamin integritas, keamanan dan kualitas produk.

“Sebagai mitra terpercaya NASA sejak awal ruang angkasa manusia, kami berbagi nilai yang sama dan berkomitmen untuk melanjutkan warisan kepercayaan, keterbukaan, dan keberhasilan misi kami.” tulis juru bicara Boeing dalam email kepada AFP.

Baik SpaceX dan Boeing berencana untuk meluncurkan penerbangan pesawat tak berawak pertama mereka pada awal 2019, diikuti oleh penerbangan awak pertama di akhir tahun.

Pesawat ruang angkasa bertujuan untuk mengembalikan kapasitas AS untuk mengirim astronot ke luar angkasa. Pengunduran diri dari program pesawat luar angkasa pada 2011 telah meninggalkan Amerika Serikat tanpa pesawat luar angkasa sendiri untuk mengangkut astronot.

Sebaliknya, astronot dunia sekarang harus membeli tiket di atas pesawat antariksa Soyuz Rusia dengan biaya sekitar US$80 juta per kursi. (age)

LEAVE A REPLY