Padam Listrik Venezuela, Pemerintah Maduro Sebut Ada Sabotase

0
Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menyebut ada upaya sabotase setelah Venezuela gelap gulita karena listrik tiba-tiba padam pada Kamis (7/3) malam. (Reuters/Carlos Garcia Rawlins)

Pelita.Online, Jakarta — Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menyebut ada upaya sabotase setelah Venezuela gelap gulita karena listrik tiba-tiba padam pada Kamis (7/3) malam.

“Mereka menyabotase generator pusat. Ini adalah bagian dari perang listrik dengan negara. Kami tak akan membiarkannya,” demikian pernyataan perusahaan listrik negara, CORPOELEC, melalui akun Twitter resmi mereka.

Terletak di Guri, generator pusat CORPOELEC tersebut dianggap sebagai salah satu yang terpenting di Amerika Latin.

Seorang jurnalis AFP melaporkan bahwa listrik di ibu kota Venezuela, Caracas, terputus total sekitar pukul 17.50, tak lama sebelum matahari tenggelam.

Situasi ini memengaruhi operasi metro, telepon, dan layanan internet di sebagian besar wilayah Venezuela.

Listrik di Venezuela kerap kali padam karena kekurangan investasi pemerintah di bidang infrastruktur.

Pemerintah sering menuding ada upaya sabotase, tapi tak pernah menyebut pihak yang mereka anggap sebagai dalangnya.

Tahun lalu, Maduro meminta angkatan bersenjata menjaga generator di Guri, tapi listrik tetap sering padam.

Amarah warga dilaporkan cepat tersulut jika ada pemadaman listrik karena kehidupan sehari-hari mereka sangat berat di tengah krisis ekonomi dalam beberapa tahun belakangan.

[Gambas:Video CNN]

Di bawah Maduro, Venezuela mengalami hiperinflasi sehingga gaji warga sudah seperti tak ada nilainya.

Masyarakat Venezuela pun menggelar aksi besar-besaran untuk menuntut Maduro turun pada sejak Januari lalu.

Di tengah kisruh tersebut, pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim. Ia mendapatkan dukungan dari sekitar 50 negara, termasuk Amerika Serikat.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY