Pakar Sejarah: Islamofobia Fenomena yang Diciptakan Agar Manusia Takut Islam

0

Solo, Pelita.Online – Fenomena islamofobia makin marak muncul belakangan ini. Pakar sejarah Dr. Tiar Anwar Bachtiar menyebut hal itu diciptakan agar manusia takut kepada Islam.

Tiar mengatakan islamofobia adalah sunattullah untuk menguji para dai dan umat Islam, dan memilah orang yang benar-benar membela dan memperjuangkan agama Islam. “Ini ada satu fenomena yang diciptakan agar manusia itu takut kepada Islam, dan banyak ujian yang akan diterima oleh para pengemban dakwah,” ungkapnya saat berbicra dalam Tabligh Akbar bertajuk ‘Islamofobia di Indonesia’ di Masjid Raya Fatima, Solo pada Selasa (24/4/18) malam.

“Fenomena Islampobia adalah tantangan para pendakwah dan umat,” imbuhnya.

Menurutnya fenomena Islamofobia menurutnya sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad. Saat itu oleh pemuka kaum Quraish menyebut Rasulullah hanya membuat pencitraan seperti, yang termuat dalam QS Al Furqon ayat 4. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa Islam adalah agama penuh dongeng masa lalu, bahkan Nabi Muhammad dianggap sebagai orang gila, penyihir dan menyatakan bahwa Islam hanyalah dibawa oleh manusia.

“Dan itu memang merupakan sunattullah,” kata pemegang gelar doktor Bidang Ilmu Sejarah Universitas Indonesia.

Sementara, lanjut Tiar, di Indonesia upaya islamofobia malah dilakukan oleh badan negara. Dia menyontohkan sebuah riset yang dilakukan oleh sebuah badan negara terhadap siswa SMP yang anggota Rohis. Hasilnya, para anggota Rohis tersebut malah dicap sebagai calon-calon teroris, orang-orang Radikal yang berbahaya. Bahkan riset tersebut juga dilanjutkan ke kampus-kampus, dengan kesimpulan serupa bahwa mahasiswa yang aktif di lembaga-lembaga keagamaan di kampus adalah anak-anak yang dicap sebagai teroris.

Melihat riset tersebut, Tiar menyebut hal itu sebagai kesengajaan oknum untuk mendeskripsikan bahwa Islam adalah agama yang jahat. Terlebih, hasil riset seperti itu tidaklah murni sebuah riset, melainkan riset yang sudah ditentukan hasilnya.

“Itu tidak terjadi begitu saja, tentu itu disengaja,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau umat Islam untuk bersabar dan terus berjuang untuk mengembalikan fakta-fakta yang benar dalam menghadapi islamofobia. Dalam hal ini, ia memberi langkah strategis untuk umat Islam.

“Tentu pertama kita harus meluruskan sejarah. Dengan apa, ya kita harus belajar sejarah dengan benar, kemudian menyebarkannya,” ujarnya.

Dia juga mendorong umat Islam untuk menguasai media. “Tunjukkan akhlak Islam dan kuasai politik,” pungkasnya.

kiblat.net

LEAVE A REPLY