PAN Bantah Ada Tekanan ke DPD untuk Pilih Zulkifli Hasan Jadi Ketum Lagi

0

Pelita.online – Salah satu senior PAN Putra Jaya Husin mendengar ada intimidasi hingga ancaman terhadap kader agar Zulkifli Hasan dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto pun membantah rumor tersebut.

“Saya menyatakan tidak ada tekanan-tekanan seperti itu,” kata Totok saat dimintai konfirmasi, Rabu (4/12/2019).

Zulkifli menerima dukungan dari 28 DPW PAN untuk maju dalam kontestasi calon Ketua Umum PAN pada Minggu (24/11). Totok, yang juga hadir dalam pertemuan itu menyebut dukungan kepada Zulkifli adalah hal yang lumrah.

PAN Bantah Ada Tekanan ke DPD untuk Pilih Zulkifli Hasan Jadi Ketum LagiTotok Daryanto. (Foto: dok. Twitter)

“Bahwa DPW-DPW yang mendukung ZH untuk memimpin PAN dua periode mengadakan rapat-rapat konsolidasi internal dengan DPD-DPD di daerah masing-masing tentu ini harus dilihat sebagai hal yang lumrah,” ujarnya.

Putra Jaya, yang merupakan salah satu pendiri PAN, diketahui mendukung salah satu kandidat caketum PAN Mulfachri Harahap. Totok balik menyebut Putra melakukan pendekatan ke DPW dan DPD PAN, namun mengatakan tak ingin melempar tuduhan.

“Saya juga tahu Mas Putra Jaya, yang mendukung salah satu kandidat Ketum, tim suksesnya juga aktif melakukan penetrasi ke DPW dan DPD se-Indonesia. Tetapi kami tidak pernah menuduhnya sebagai melakukan penekanan-penekanan,” tegas Totok.

Sebelumnya, Putra Jaya Husin mendengar ada intimidasi hingga ancaman terhadap kader agar Hasan dipilih kembali sebagai ketua umum partai. Putra mengatakan sudah berkomunikasi ke tim dari Zulkifli untuk mendapatkan klarifikasi.

“Ya saya juga mendengar dari beberapa sumber, makanya saya juga minta dari teman-teman Pak Zul untuk memberikan klarifikasi apa benar informasi yang saya terima, bahwa ada tekanan, ada ancaman, ada intimidasi,” kata Putra kepada wartawan, Selasa (3/12).

“Tapi kan supaya fair, saya meminta kepada teman-teman di tim Pak Zul, kan Pak Zul masih di luar negeri, apakah informasi tersebut benar adanya? Kan setiap informasi harus diuji kebenarannya, diklarifikasi oleh yang bersangkutan, agar tak menjadi berita bohong atau hoax,” imbuhnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY