Pasutri Pengebom Gereja Katedral Makassar Dilatih Merakit Peledak secara Online

0

Pelita.online – Fakta mengejutkan diungkap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Pelaku pasangan suami istri (pasutri) berinisial L dan YSF ternyata dilatih merakit bom secara online.

Usia pasangan teroris yang tewas dalam bom bunuh diri tersebut pun terbilang masih muda. Mereka kelahiran 1995 atau baru berusia sekitar 26 tahun. Mereka baru menikah selama enam bulan.

Fakta teroris L dan YSF yang tergabung dalam kelompok jaringan teroris Jamaah Asharut Daullah (JAD) itu mahir merakit bom setelah mendapatkan pelatihan secara online, diungkap oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.

“Mereka ini kelahiran tahun 1995. Mereka ini kalangan milenial. Mereka belajar merakit bom lewat pelatihan online yang diajarkan seniornya,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy di Kota Makassar, Sulsel, Senin (29/3/2021).

Dari hasil penyelidikan, mereka belajar merakit bahan peledak dan bom dari pelatihan online yang diajarkan seseorang. Pelaku laki-laki berinisial L kemudian membuat sendiri bom tersebut.

Komjen Pol Boy Rafli bertemu dengan pemuka agama dan para tokoh di lokasi kejadian, Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajualalido, Kecamatan Ujungpandang.

Area tersebut sementara masih dalam kondisi steril untuk keperluan olah TKP. Petugas kepolisian dari Brimob Polda Sulsel bersenjata lengkap mengamankan lokasi.

Diberitkaan sebelumnya, Polri mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Pelaku adalah suami istri yang baru menikah enam bulan lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pelaku bom bunuh diri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan. Mereka berinisial L (suami) dan YSF (istri).

Dari data yang diperoleh, kata Argo, pasangan L dan YSF, adalah pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan. “Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan,” kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Irjen Pol Argo Yuwono mengemukakan, pascabom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, beredar foto seorang laki-laki mengendarai sepeda motor matik berboncengan dengan seorang wanita. Motor dengan nopol DD 5984 MD tersebut, hancur.

Menurut Argo, identitas laki-laki tersebut diketahui L dan yang wanita YSF, pekerjaaan swasta. “Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya,” ujar Argo.

Kadiv Humas menuturkan, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lain, termasuk rumah pelaku. “Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dah kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas,” tutur Kadiv Humas.

Irjen Pol Argo mengatakan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina. “Pelaku berafiliasi dengan JAD,” ucap Irjen Pol Argo.

Sementara itu, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang. Sebanyak 13 korban di antaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan dua lainnya di RS Siloam. “Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang. Empat lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan,” ujar Kadiv Humas.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY