Pelita.online – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri modifikasi dan komponen kendaraan bermotor nasional karena memiliki potensi besar.
Salah satu dukungan yang diberikan, sebagaimana dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika, ialah dengan menyiapkan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) untuk modifikasi.
“Jadi, nanti pengerjaan modifikasi itu sudah berdasarkan standar nasional dan diakui. Sertifikasi akan dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” katanya dalam diskusi virtual, Jumat (8/5/2020).
Lihat Foto
Cutenk
Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin (kanan) bersama Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik dalam diskusi di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Hal ini dilakukan supaya seluruh pengerjaan modifikasi memiliki kualitas yang terjamin sehingga tumbuh daya saing tinggi pada modifikator ataupun aftermarket terkait.
“Lebih jauh ini bisa meningkatkan performa ekspor,” ujar Putu.
Adapun cara pengajuan RSKKNI, Putu menyebut nantinya pihak terkait bakal diberikan pendidikan atau pelatihan lebih dahulu. Pelatihan dilaksanakan untuk menentukan standar pengerjaan suatu bagian tertentu, tergantung fokusan pengaju seperti audio, kaki-kaki, hingga power train.
Lihat Foto
Kompas.com/Setyo Adi
Nissan 350Z menjadi runner up pada Turtle Wax Shine Award 2018 di IMX 2018
Setelah itu, akan dikirim asesor dari BNSP guna melakukan penilaian.
“Kalau nanti dinyatakan lulus, dapat sertifikasi. Lebih jauh tentang pelatihannya bisa dikomunikasikan dahulu dengan NMAA (National Modificator & Aftermarker Association),” ucapnya.
Pada kesempatan sama, Founder NMAA Andre Mulyadi juga memastikan bahwa ajang Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 bakal tetap digelar pada 10-11 Oktober 2020 di Jakarta Convention Center (JCC).
Lihat Foto
stanly
Body kit Karma Toyota 86
Mengusung tema Indonesian Pride, helatan tahunan ini akan menjadi panggung potensial bagi para produsen atau distributor aftermarket, manufaktur kendaraan, modifikator, serta workshop otomotif.
“Bahkan nanti ada sekitar 100 produk dalam negeri, yang mana banyak produk anak bangsa yang akan diekspor,” kata Andre.
Sumber : kompas.com