Peneliti Batan Sebut Zat Radioaktif di Batan Tak Berbahaya

0

Pelita.online – Peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Mukhlis Ahadi menyebut zat radioaktif yang ditemukan di kompleks Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan tak berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Ia yang juga merupakan warga kompleks Perumahan Batan mengatakan nilai paparan zat radioaktif tersebut hanya 1-2 persen lebih tinggi dari yang biasa diterima manusia dari alam.

“Cuma yang ditemukan Batan itu sedikit lebih tinggi dari alam. Ada sedikit lebih tinggi, kodenya itu ada sedikit lebih tinggi gitu, nggak sampe 10 persen, 1-2 persen lebih tinggi daripada alam,” kata Mukhlis kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/2).

Namun, Mukhlis mempertanyakan mengapa ada zat radioaktif di kompleks perumahannya. Padahal, zat radioaktif mestinya tidak boleh berada di tempat sembarangan, termasuk di sebuah pemukiman warga.
Mukhlis tidak mempersoalkan efek zat limbah nuklir tersebut karena menurutnya itu tak berbahaya bagi manusia. “Tapi efek legalnya, secara hukum itu kenapa sumber itu bisa di situ. Aspek, harusnya kan sumber itu nggak ada di situ,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab ditemukannya radiasi zat radioaktif di lokasi tersebut.

Namun, Indra menduga paparan yang ditemukan dalam sepetak tanah kosong itu dibuang oleh seseorang. Pasalnya, lokasi itu berada jauh dari fasilitas yang dimiliki Batan.

“Ini yang sedang kami investigasi kira-kira dari obyek yang ada, adakah informasi lanjutannya nanti,” kara Indra di lokasi, Sabtu (15/2).

Bapeten kata Indra sejauh ini masih melakukan lokalisir tempat untuk memastikan jarak yang terkena paparan radiasi. Pihaknya juga masih memastikan tidak ada warga yang terkena efek paparan secara langsung.

Paparan radiasi zat radioaktif di atas batas normal sebelumnya ditemukan di sebuah area tanah kosong yang berada di Blok J Perumahan Batan Indah, Serpong Tangsel. Nilai paparan itu ditemukan lewat hasil pengecekan rutin oleh unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS – MONA) milik Bapeten pada 30-31 Januari lalu.

Bapeten meninjau sejumlah lokasi di Tangerang untuk mencegah paparan mulai dari, Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.

“Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut di atas, dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal,” kata Indra dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2).

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY