Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi

0

Pelita.online – Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak bisa bekerja dengan baik untuk memasok atau memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien. Pada orang yang mengalami gagal jantung, peredaran darah yang bergerak ke seluruh tubuhnya akan lebih lambat dibandingkan orang normal pada umumnya. Penyakit ini merupakan kondisi yang serius, sehingga penting untuk mengetahui penyebab gagal jantung untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Gagal jantung (heart failure) berbeda dengan serangan jantung (heart attack) dan henti jantung (cardiac arrest). Serangan jantung merupakan kematian otot jantung karena penyumbatan jantung koroner. Otot jantung mati karena darah tidak sampai ke jantung sehingga kekurangan oksigen. Sementara henti jantung berarti terhentinya jantung, sirkulasi darah, dan tidak ada denyut nadi.

Lain halnya dengan gagal jantung yang diakibatkan oleh melemahnya otot jantung dan tidak mampu memompa darah. Ketika jantung melemah, tubuh tidak mempunyai suplai darah yang cukup, kemudian bilik jantung akan merespons dengan bekerja lebih keras untuk menahan lebih banyak darah atau dengan menjadi kaku dan menebal supaya darah tetap mengalir.

Hidup kita bergantung pada kerja pompa jantung untuk mengirimkan darah yang kaya nutrisi dan oksigen ke setiap sel dalam tubuh. Ketika sel-sel tidak ‘diberi makan’, tubuh tidak mungkin berfungsi dengan baik.

Jika jantung melemah dan tidak dapat memasok sel dengan darah yang cukup, yang dirasakan tubuh pertama kali adalah menjadi mudah lelah dan terengah-engah. Kegiatan sehari-hari yang dulunya dianggap remeh menjadi sulit.

Gagal jantung adalah penyakit serius yang tidak ada obatnya. Namun, dengan perawatan yang tepat, pasien masih dapat menjalani aktivitas seperti biasanya meski mungkin lebih terbatas. Daripada terlambat, lebih baik ketahui penyebab gagal jantung dan menghindari pemicunya.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut penyebab terjadinya gagal jantung yang perlu diantisipasi.
Penyakit jantung koroner (PJK)

Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi [HOLD]Penyakit jantung koroner terjadi ketika ada penumpukan plak di arteri jantung. Ketika suplai darah berkurang bisa menimbulkan serangan jantung dan gagal jantung (Foto: Istockphoto/ Suphaporn)

Melansir heart.org, PJK atau biasa disebut penyakit arteri koroner terjadi ketika kolesterol dan timbunan lemak menumpuk di arteri jantung, sehingga hanya sedikit darah yang bisa mencapai otot jantung. Penumpukan ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Gejala yang umumnya dirasakan adalah nyeri dada (angina). Jika aliran darah terhambat total, maka terjadi lah serangan jantung. Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang seiring waktu dapat menyebabkan gagal jantung.

Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otot jantung tersumbat. Berhenti mengalirnya oksigen dan nutrisi merusak dan menyebabkan luka di jaringan jantung. Kemudian jaringan jantung yang rusak tidak berkontraksi sehingga melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah.

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi [HOLD]Orang yang mengalami darah tinggi yang cukup parah akan merasakan pegal atau sakit di bagian tengkuk. Jika hal ini dibiarkan tanpa menjalani pengobatan dengan tepat, tentu akan membahayakan nyawa karena menyebabkan komplikasi penyakit jantung dan stroke. (Foto: Istockphoto/Aleksej Sarifulin)

Melonjaknya tekanan darah yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko utama gagal jantung. Ketika tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, jantung harus memompa lebih keras dari biasanya untuk menjaga sirkulasi darah.

Bagi mereka yang berisiko mengalami gagal jantung, dokter biasanya meresepkan obat untuk menstabilkan tekanan darah di bawah 130/80 mmHg. Oleh sebab itu, selalu kontrol tekanan darah Anda secara berkala. Sebab sebagian orang tidak merasakan gejala apa pun ketika mengalami hipertensi. Namun ketika sudah menyerang, hipertensi bisa berujung pada penyakit kardiovaskular, salah satunya gagal jantung.

Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah kerusakan otot jantung yang membuat jantung lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh. Penyebabnya antara lain kebiasaan mengonsumsi alkohol dan kokain, infeksi atau inflamasi jantung, komplikasi kehamilan, kurang vitamin B1 atau thiamin, penggunaan obat kemoterapi, dan terapi radiasi. Kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung.

Kelainan jantung bawaan
Sekitar satu dari setiap 100 bayi lahir dengan kelainan jantung atau cacat jantung bawaan. Beberapa cacat ringan dan tidak menyebabkan gangguan signifikan pada fungsi jantung. Namun, lebih dari setengah dari semua bayi yang lahir dengan cacat jantung memerlukan perawatan khusus.

Gejala yang muncul ketika mengidap cacat jantung antara lain napas pendek karena penumpukan cairan di paru-paru, kesulitan menyusui karena bayi mengalami kesulitan bernapas, serta bibir dan kulit kebiruan.

Cacat jantung bawaan ini berarti jantung harus bekerja lebih keras dibandingkan orang normal. Gejalanya termasuk di antaranya seperti sesak napas, sulit makan, peningkatan denyut jantung, bahkan kegagalan dalam tumbuh kembang. Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, penderita cacat jantung bawaan dapat mengalami gagal jantung dan rentan terkena pneumonia.

Kelainan paru-paru

Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi [HOLD]Kelainan paru-paru terjadi ketika paru-paru penuh dengan cairan sehingga kesulitan untuk mendapat oksigen ketika bernapas. (Foto: Istockphoto/ AntonioGuillem)

Kelainan ini ditandai dengan paru-paru yang dipenuhi dengan cairan (congestive lungs). Ketika kondisi ini terjadi, tubuh berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup dan Anda mulai mengalami sesak napas.

Penyebab paling umum dari edema paru adalah gagal jantung yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Pada tubuh yang sehat, paru-paru akan mengambil oksigen dari udara yang dihirup dan memasukkannya ke dalam aliran darah. Tetapi ketika cairan mengisi paru-paru Anda, oksigen tak bisa masuk ke dalam aliran darah.
Diabetes
Penyakit jantung biasa terjadi pada penderita diabetes. Data dari National Heart Association pada 2012 menunjukkan 65 persen penderita diabetes meninggal karena turut mengidap penyakit jantung atau stroke.

Secara umum, risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke dua kali lebih tinggi pada diabetes. Sementara semua orang dengan diabetes memiliki peningkatan kemungkinan terkena penyakit jantung, kondisi ini lebih umum pada mereka yang menderita diabetes tipe 2.

Penderita diabetes cenderung mengidap hipertensi dan aterosklerosis dari peningkatan kadar lipid dalam darah. Baik hipertensi dan aterosklerosis dikaitkan dengan gagal jantung.

Obesitas

Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi [HOLD]Obestitas dan penyakit kardiovaskular merupakan dua hal yang bertalian, sebab orang gemuk cenderung mengalami penyempitan otot jantung dan bisa berujung pada sakit gagal jantung (Foto: Istockphoto/turk_stock_photographer)

Obesitas dan gagal jantung adalah dua penyebab utama mortalitas di dunia. Hubungan antara obesitas dan penyakit kardiovaskular adalah kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Risiko gagal jantung sendiri telah terbukti lebih tinggi menyerang pasien yang mengalami obesitas.

Obesitas dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras daripada orang yang tidak gemuk. Menjadi gemuk juga merupakan penyebab sleep apnea dan dapat menyebabkan kardiomiopati atau kelainan otot jantung.

Anemia
Anemia adalah kurangnya sel darah merah yang memindahkan oksigen ke jaringan tubuh Anda. Jika Anda menderita anemia, tubuh Anda mungkin tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, jantung akan memacu lebih keras.

Sleep Apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur serius karena pernapasan sering berhenti selama tidur. Akibatnya, organ tubuh, terutama otak kesulitan mendapat cukup oksigen. Tak jarang penderita sleep apnea sering merasa lelah keesokan harinya setelah bangun karena kualitas tidur yang buruk.

Sleep apnea merupakan faktor risiko penyebab beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, diabetes, dan stroke.
Hipertiroid
Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga tubuh bekerja dengan kecepatan yang lebih cepat, sementara jantung bekerja terlalu keras untuk mengimbanginya.

Merokok

Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diantisipasi [HOLD]Merokok menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko gagal jantung maupun serangan jantung. Dibandingkan dengan bukan perokok, orang yang merokok lebih cenderung memiliki penyakit jantung dan menderita serangan jantung. (Foto: morgueFile/DodgertonSkillhause)

Perokok aktif secara signifikan meningkatkan risiko gagal jantung. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan penebalan jantung dan menurunkan kemampuan jantung untuk memompa–keduanya merupakan pemicu gagal jantung.

Semakin lama dan semakin banyak orang yang merokok, semakin besar kerusakan pada struktur dan fungsi jantung. Orang yang berhenti merokok, struktur dan fungsi jantungnya akan berangsur sehat. Inilah pentingnya berhenti merokok mulai sekarang untuk mencegah berbagai penyakit yang menyerang jantung.

Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, seperti sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, darah, bahkan otak. Lupus dapat menyebabkan peradangan pada miokardium, jaringan otot jantung. Gejalanya adalah nyeri dada dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Melansir medicalnewstoday, walaupun penyakit otot jantung yang serius biasanya tidak disebabkan oleh lupus, gagal jantung dapat terjadi jika jantung tidak memiliki kekuatan untuk memompa cukup darah ke berbagai jaringan dan organ tubuh.

Gagal jantung umumnya merupakan kondisi yang memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mencegah komplikasi. Ketika kondisi tersebut diabaikan, jantung bisa semakin melemah dan berujung pada kematian.

Maka penting untuk mengenal penyebab gagal jantung dan melakukan tindakan pencegahan dini. Upaya preventif yang bisa dilakukan di antaranya berhenti merokok dan jauhi minuman beralkohol; makan makanan sehat seperti sayur, buah, dan lemak baik; olahraga teratur sekaligus perbanyak aktivitas fisik; jaga tekanan darah dan berat badan tetap stabil; tidur cukup setidaknya 7 jam; kelola stres dengan baik sebab kesehatan emosional berpengaruh pada kesehatan fisik.

Gagal jantung tergolong kondisi kronis sehingga gejalanya bisa memburuk sewaktu-waktu. Obat dan operasi bisa membantu meringankan gejalanya. Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala gagal jantung seperti di atas.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY