Peran Industri Rumahan dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

0

Pelita.Online – Perempuan mewakili setengah dari pemangku kepentingan dunia, oleh sebab itu kesetaraan gender dalam ekonomi menjadi penting dalam menciptakan kesejahteraan yang menyeluruh. Namun demikian, saat ini perempuan masih mengalami hambatan dalam memenuhi potensi mereka di berbagai sektor, termasuk dalam ekonomi. Perempuan masih mengalami diskriminasi dan hubungan kekuasaan yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan.

“Dengan dunia yang begitu cepat berubah dan ekonomi yang terus berkembang, partisipasi perempuan dalam ekonomi dapat memacu produktivitas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kita harus terus mendukung partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi, salah satunya melalui kebijakan industri rumahan,” ujar Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dalam acara Sharing Best Practice on Women Empowerment di Indonesia kepada partisipan The International South Pacific – Indonesia Enterpreneurship Camp.

Disisi lain, hubungan bilateral dan kerja sama antar Negara merupakan modal penting untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi perempuan yang menyeluruh. Salah satu yang kini sudah dilakukan adalah kerja sama antara Indonesia dengan Negara Pacific Selatan. Hal tersebut didukung dengan hadirinya beberapa perwakilan Negara Pacific Selatan sekaligus partisipan International South Pacific – Indonesia Entrepreneurship Camp, yang berasal dari Fiji, Kiribati, Papua New Guinea, Solomo Island, dan Tuvalu, untuk berbagi pengalaman terbaik terkait pemberdayaan ekonomi perempuan.

“Kegiatan hari ini bertujuan untuk berbagi pengalaman terbaik dari Pemerintah Indonesia tentang pemberdayaan ekonomi perempuan, baik dalam hal kebijakan, maupun kemitraan dengan organisasi bisnis perempuan dan lembaga masyarakat untuk memperkuat pemberdayaan perempuan khususnya dibidang ekonomi. Besar harapannya agar, kebijakan industri rumahan dapat di adopsi oleh Negara-negara Pasific Selatan, yang notabennya punya interest yang sama dengan Indonesia,” tambah Pribudiarta.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Ihsan, Asisten Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA mengatakan, perempuan sebagai pelaku ekonomi memiliki potensi besar dalam berkontribusi membangun ketahanan ekonomi Indonesia. Untuk itu, perempuan perlu diberikan strategi untuk membangun dan menciptakan peluang bisnis, memfasilitasi penguatan keterampilan individu dan kelompok, memfasilitasi penguatan kolaborasi atau kerja sama, serta meningkatkan akses perempuan ke layanan bisnis.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan Kemen PPPA sejak 2016 ialah, melalui kebijakan pengembangan industri rumahan. Hingga saat ini, telah berdiri lebih dari 3000 industri rumahan yang tersebar di 21 kabupaten/kota di Indonesia. Pengembangan industri rumahan masih menjadi proyek percontohan, salah satu aktivitasnya adalah pelatihan teknis dan bantuan peralatan produksi untuk mendukung perkembangan bisnis mereka,” tambah Ihsan.

Ketika kebijakan industri rumahan memberikan banyak manfaat bagi perempuan, kebijakan tersebut juga dapat dijadikan referensi oleh pemerintah daerah dalam upaya memberdayakan perempuan dalam sektor ekonomi, mendukung pembentukan kesempatan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan untuk mendorong kepercayaan diri pada perempuan.

Pribudiarta menambahkan, yang juga tidak boleh kita lupakan adalah partisipasi laki-laki dalam pemberdayaan ekonomi perempuan. Sebab jika perempuan masuk ke ruang bisnis dan kemudian tidak didukung oleh laki-laki dalam arti partnernya, besar kemungkinan usahanya akan mengalami kegagalan. Partisipasi laki-laki untuk perempuan telah menjadi suatu hal yang wajib, agar kesetaraan gender dapat terwujud dalam berbagai bidang.

Kemenpppa.co.id

LEAVE A REPLY