Pelita.online – Polisi sudah memeriksa Lisa Marlina (46) soal cuitan pelecehan seksual di Bali. Kepada polisi, Lisa mengaku merespons cuitan dari netizen lainnya.
“Sudah diperiksa sebenarnya dia hanya iseng, dia cuma membalas cuitan seseorang di sana dan dia juga bukan semata-mata ingin menjelek-jelekkan Bali nggak,” kata Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Putu Suinaci usai jumpa pers di kantornya, Jl WR Supratman, Denpasar, Bali, Senin (9/9/2019).
Kepada polisi, Lisa Marlina mengaku emosi membaca unggahan netizen tersebut. Sehingga merespons cuitan yang dinilai melecehkan perempuan Bali.
“Dia emosi sesaat melihat postingan yang menjelek-jelekkan juga inilah, ada reaksi, ada respons,” jelasnya.
“Sudah diperiksa pekan lalu,” imbuhnya.
Soal pembuktian cuitan tersebut benar menghina atau tidaknya, polisi menyerahkan ke ahli bahasa. Selain itu, polisi juga masih akan memeriksa Ni Luh Djelantik sebagai pelapor untuk tambahan keterangan.
“Tunggu nanti itu ada ahli yang menjelaskan, bahasa, IT, pidana, nanti. Nanti kita konfirmasi ke pelapornya dulu baru ke ahli-ahli,” jelas Suinaci.
Sebelumnya, polisi sudah memeriksa Ni Luh Djelantik sebagai pelapor pada Senin (29/7). Ni Luh mengaku melaporkan kasus cuitan Lisa Marlina ke polisi sebagai pembelajaran agar berhati-hati dalam bertutur kata karena dinilainya menyakitkan.
“Jadi pada intinya seperti ini kita hidup di Negara Republik Indonesia yang menjunjung tinggi perdamaian menjunjung tinggi keragaman kita memiliki belasan ribu pulau di negeri ini yang kita sama-sama jaga dan menghormati terlepas apa pun latar belakang kita. Dan hari ini untuk pertama kalinya melaporkan sebuah tindakan dan perkataan untuk saya secara pribadi sangat melukai,” ujar Ni Luh seusai pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Bali, Jl WR Supratman, Denpasar, Bali, Senin (29/7).
“Jadi pesan intinya adalah mari kita sama-sama menjaga Tanah Air kita. Ini bukan tentang Bali, ini bukan orang per orang tidak. Ini tentang negeri kita yang harus kita jaga,” tuturnya.
Cuitan Lisa Marlina yang disoal adalah ‘Di Bali itu ga ada pelecehan sexual karena kl dilecehkan ya seneng2 aja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pelacur dan pelacurannya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi ga akan ada yg dilaporin lah’. Lisa mengaku typo dan telah menyampaikan permintaan maaf.
“Klarifikasi saya sudah saya tweet ya, itu aja yang bisa saya klarifikasi. Saya klarifikasi bukan mencari pembenaran, saya menyadari ada yang kurang baik dalam menyampaikan pendapat, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Bali,” kata Lisa.
Sumber: Detik.com
