Perkiraan Biaya Indonesia Gelar MotoGP di Mandalika

0
Sirkuit Internasional Buriram yang merupakan sirkuit permanen sebagai venue MotoGP di Thailand. (AFP PHOTO / Lillian SUWANRUMPHA)

Pelita.Online, Jakarta — Indonesia harus mengeluarkan biaya bisa mencapai angka US$69,5 juta atau setara Rp975 miliar untuk menggelar MotoGP setiap tahun.

Biaya itu merupakan perkiraan jika Indonesia menggunakan sirkuit jalanan atau non-permanen yang diklaim bakal digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Forbes pernah melansir biaya total per tahun untuk menyulap sirkuit jalanan menjadi trek untuk Formula 1. Angkanya bisa mencapai total US$57,5 juta (Rp807 miliar).

Biaya tersebut untuk keperluan membayar seluruh staf dan tim, marketing, sewa tribune raksasa, dan bangunan paddock. Belum lagi sewa untuk fasilitas parkir kendaraan, kantor, dan lainnya, plus biaya asuransi.

Membuat sirkuit jalanan atau non-permanen tentu tak semahal membangun sirkuit permanen. Belum lagi, butuh pengerjaan yang sangat lama hingga mencapai dua tahun.

Formula 1 sudah menerapkan sirkuit jalanan atau non-permanen, salah satunya di Singapura. (Formula 1 sudah menerapkan sirkuit jalanan atau non-permanen, salah satunya di Singapura. (AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)

Dilansir dari Forbes, membangun sirkuit permanen membutuhkan biaya standar mencapai US$270 juta (Rp3,7 triliun).

Untuk pembangunan sirkuit jalanan MotoGP, tak akan berbeda jauh dengan gelaran F1. Perbedaannya ada pada fee atau setoran uang dari negara penyelenggara kepada operator balapan.

Setoran negara penyelenggara ke Dorna tentu tak sebesar seperti di F1. Dikutip dari Totalsportek, biaya yang harus dikeluarkan untuk setoran ke operator MotoGP sekira US$12 juta.

Angka itu ditambah dengan biaya menyulap jalan raya menjadi sirkuit sementara. Dengan demikian, total pengeluaran untuk menggelar MotoGP per tahun sekitar US$69,5 juta (Rp975 miliar).

Sementara bagi negara penyelenggara yang baru memiliki sirkuit permanen dan menggelar MotoGP butuh biaya sekira US$282 (Rp3,9 triliun) untuk tahun pertamanya. Angka itu tentu belum termasuk biaya perawatan di tahun-tahun berikutnya yang juga memakan biaya sangat tinggi.

Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan pihaknya telah menandatangani Promoter’s Agreement dengan Dorna Sport SL untuk menjadi tuan rumah balap MotoGP di 2021.

Kota Mandalika di NTB yang diklaim akan dijadikan venue salah satu serie MotoGP 2021 di IndonesiaKota Mandalika di NTB yang diklaim akan dijadikan venue salah satu serie MotoGP 2021 di Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

“Bukan sirkuit tertutup yang akan kami bangun, tapi Street Race Circuit seperti di Singapura dan Monaco. Indonesia menjadi venue ke-21, rangkaian balap MotoGP dalam setahun, dan satu-satunya yang berkonsep Street Race Circuit. Sebelumnya, kami berkompetisi dengan calon penyelenggara dari Brasil,” kata Abdulbar kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (20/2).

Dengan demikian, Indonesia berpeluang jadi negara pertama yang menggelar MotoGP dengan sirkuit jalanan atau non-permanen. Sejak era MotoGP, belum pernah ada ajang balapan motor dunia itu digelar memakai sirkuit jalanan.

Dilansir dari Autosport, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta pernah merencanakan akan meniru F1 untuk menggelar MotoGP di sirkuit jalanan sehingga biayanya menjadi lebih murah.

“Mungkin saja ada sirkuit di tengah kota di MotoGP. Secara teori, trek utama akan digelar di jalanan raya dan paddock akan ditutupi, terintegrasi dengan pusat ekshibisi,” tutur Ezpeleta.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY