Pertama Kali setelah Indonesia Merdeka! Pentas Musikan di Keraton Yogya

0

Pelita.online – Sejumlah abdi dalem membawakan beberapa lagu nasional dengan alat musik tiup di Bangsal Mandhalasana, kompleks Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pentas musikan di Bangsal itu adalah kali pertama setelah setengah abad yang lalu.

dengan mengenakan pakaian adat Jawa para abdi dalem tampak duduk di bangsal yang berbentuk segi delapan. Selanjutnya, para abdi dalem itu memainkan alat musik tiup dan sebuah senar drum dengan iringan seorang konduktor.

Terdengar lagu pertama yang mereka bawakan adalah lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan beberapa lagu bernuansa perjuangan selama sekitar 40 menit. Tak hanya itu, mereka juga sempat membawakan lagu sepasang mata bola.

Konduktor Pentas Musikan, KRT Waditrowinoto menjelaskan, bahwa pentas musikan kali ini memiliki makna khusus. Mengingat sudah sejak lama Bangsal Mandhalasana tidak berfungsi sebagai tempat untuk pentas musikan abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Sebenarnya event ini baru terjadi sekali ini, yang dilaksanakan abdi dalem musikan setelah Indonesia merdeka. Dan tempat tersebut (Bangsal Mandhalasana) menurut info terakhir dipakai waktu jumenengan dalem HB IX,” ucapnya saat ditemui wartawan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (18/8/2019).

Musikan sendiri merupakan satuan abdi dalem yang bertugas memainkan musik diatonis di dalam Keraton Yogyakarta. Kelompok abdi dalem tersebut tercatat sejak masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939), dan bertugas dalam acara-acara protokoler di dalam keraton yang membutuhkan iringan musik Eropa.

Pria yang juga pangarso musikan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini melanjutkan, bahwa dalam melaksanakan pentas musikan itu para abdi dalem musikan dibantu oleh rekan-rekan dari sekolah musik, seperti AMI dan ISI Yogyakarta.

Lanjutnya, terkait pelaksanaan pentas musikan tersebut sengaja digelar hari ini, Minggu (18/8/2019) karena bertepatan setelah HUT ke-74 RI, bertepatan dengan sehari sebelum Yogyakarta menyatakan bergabung dengan NKRI 74 tahun silam.

“(Pentas musikan) ini atas dhawuh dalem sinuwun (perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X),” ujar Waditrowinoto.

Karena masih dalam rangka HUT ke-74 RI, maka lagu-lagu yang dibawakan oleh abdi dalem musikan bernuansa lagu-lagu nasional dan lagu-lagu perjuangan.

Pentas musikan di Keraton Yogyakarta. Pentas musikan di Keraton Yogyakarta. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

“Tadi pertama (membawakan lagu) Indonesia raya, kedua Satu Nusa Satu Bangsa, Jogja Kembali, Tanah Airku dan lagu Sepasang Mata Bola,” ucapnya.

“Setelah lagu Sepasang Mata Bola dilanjutkan medley lagu perjuangan, isinya (lagu) Hari Merdeka, Maju Tak Gentar, Api Kemerdekaan dan ditutup dengan lagu Bagimu Negeri karya Kusbini,” sambung Waditrowinoto.

Waditrowinoto juga menjelaskan bahwa ia dan rekan-rekannya di abdi dalem musikan sangat senang bisa kembali melakukan pentas musikan di Bangsal Mandhalasana. Menurutnya, pentas musikan ini adalah bagian dari melestarikan budaya Jawa.

“Sangat senang sekali (bisa tampil di pentas musikan), dan Kraton (Ngayogyakarta Hadiningrat) saat ini peningkatannya memang luar biasa baik dari segi IT dan lainnya, semua itu untuk nguri-nguri kabudayan (melestarikan kebudayaan Jawa),” ucapnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY