Peternak Resah Kasus Babi Mati Mendadak Menjalar ke Buleleng

0

Pelita.online – Sejumlah peternak babi di Desa Bungkulan, Buleleng, Kabupaten Singaraja, Bali risau dengan kematian puluhan babi yang mendadak terjadi. Peternak menduga kematian itu karena penyebaran virus seperti di wilayah lain di Bali.

“Lemas, tidak mau makan dan tidak mau gerak seperti lumpuh,” kata seorang peternak babi, Nyoman Trisna, Selasa (11/2/2020).

Dia mengaku telah kehilangan belasan babi miliknya. Babi yang mati itu jenis babi hitam (saddle black) yang menurutnya merupakan babi khas Bali. Sementara di desa yang sama menurutnya sudah puluhan babi yang mati secara mendadak dalam sepekan terakhir.

“Ada 17 ekor babi dewasa dan 14 ekor babi anakan yang mati,” katanya.

Pengakuan yang sama dituturkan oleh peternak lainnya, Nyoman Aria Suta. Dia mengaku sejak Senin (10/2/2020) sejumlah babi peliharaannya mati mendadak.

Babi yang mati itu juga jenis babi hitam khas Bali. Dia mengaku kehilangan 5 ekor induk babi dan 2 ekor babi dewasa.

“Sekitar 100 kilogram,” katanya.

Untuk mengatasi kematian babi ini, dia mengaku para peternak setempat telah mendatangkan dokter hewan. Selain itu juga telah menjaga kebersihan kandang babi seperti anjuran Dinas Peterenakan.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan telah memantau kasus kematian mendadak ribuan ekor babi di Bali.

Meski sempat beredar kabar penyebabnya adalah virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi afrika, namun Kementan mengatakan penyebab kematian masih belum ditemukan

“Perlu dicatat bahwa kematian babi tersebut belum pasti karena ASF. Kami masih dalam proses pengujian dan diagnosa,” kata Direktur Kesehatan Hewan Kementan Fadjar Sumping Tjatur Rasa melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY