Polisi Selidiki Keracunan Massal Pengungsi Longsor Nganjuk

0

Pelita.online – Polisi menyelidiki keracunan massal yang dialami pengungsi korban longsor Nganjuk di Dusun Selopuro Desa Kecamatan Ngetos. Polisi akan memintai keterangan asal muasal mi yang menyebabkan keracunan.

“Kita sudah lakukan lidik dan Kasat Reskrim sudah saya perintahkan langsung dini hari tadi untuk mencari tahu penyebab keracunan. Kami masih memintai keterangan saksi,” ujar Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama saat dikonfirmasi detikcom Jumat (19/2/2021).

Harvi mengatakan pengungsi mendapatkan makanan mi ayam pada Kamis sore (18/2) sekitar pukul 15.30 WIB. Pengungsi yang menyantap mi ayam mengalami gejala keracunan mulai sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

“Kalau menyantap mi ayam sore sekitar pukul 15.30 WIB dan baru merasakan gejala keracunan antara sekitar pukul 22.90 WIB hingga pukul 24.00 WIB,” kata Harvi.

Harvi menambahkan pihaknya akan mengambil sampel mi ayam yang telah dimakan pengungsi. “Kita akan ambil sampel mi ayam untuk mengetahui kandungan apa yang menyebabkan keracunan,” tandasnya.

Sementara itu Kades Ngetos, Warno mengatakan bahwa saat ini pasien keracunan massal yang dirawat di Puskesmas Ngetos yang semula 15 kini bertambah menjadi 20.

“Saat ini sudah 20 yang di rawat di Puskesmas Ngetos akibat keracunan,” jelasnya.

Sebelumnya sebanyak 15 dan kini bertambah menjadi 20 pengungsi longsor Nganjuk di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos yang dilarikan ke puskesmas. Mereka diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap mi ayam.

Pengungsi longsor Nganjuk sendiri menempati dua tempat pengungsian yakni di SDN Ngetos 3 dan rumah kepala desa. Pengungsi longsor terdampak longsor ada 186 jiwa dari 54 KK. Mereka menempati SDN Ngetos 3 dan dan rumah kepala desa.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY