PPP Sebut Sandi Lontarkan Opsi Prabowo ‘King Maker’ pada Romi

0

Pelita.Online – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut Koordinator Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra Sandiaga Uno melontarkan opsi Prabowo Subiantomenjadi king maker di pemilihan presiden 2019 mendatang.

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengungkapkan hal itu disampaikan Sandi saat bertemu Ketua Umum PPP Romahurmuziy beberapa waktu lalu.

“Terbuka kontestasi antara Joko Widodo dengan sosok tokoh dari sipil, bisa militer, yang ditunjuk oleh Prabowo, untuk menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2019,” ujar Arsul di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Jumat (20/4) siang.

Hanya saja, kata Arsul, Sandi tidak menyebutkan siapa nama-nama yang berpotensi ditunjuk oleh Prabowo. Arsul bilang opsi tersebut bersifat terbuka dan Sandi berharap Romarhumuziy menyampaikan itu kepada Jokowi.

“Itu berarti ada interaksi antara Sandi dan Romy. Kebetulan diharapkan bisa menyampaikan pesan-pesan ini kepada Pak Jokowi kalau nanti bertemu kembali,” ujarnya.

Selain itu, Arsul berkata pertemuan antara Sandi dan Romy juga membahas potensi Prabowo menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Menurutnya meski kader Partai Gerindra secara tegas menentang hal itu, pertemuan tersebut menunjukkan masih ada peluang bagi Jokowi dan Prabowo berduet di Pilpres 2019 mendatang.

Wacana duet Jokowi-Prabowo ini pernah diungkapkan oleh Romarhumuziy pada pekan lalu saat acara Munas Alim Ulama PPP di Semarang, Jawa Tengah.

Kepada media, Romi mengungkapkan bahwa Prabowo sempat diminta mendampingi Joko menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Menurut Romy, hal itu terjadi ketika Jokowi bertemu Prabowo pada November 2017. Menurut Romy, keinginan Jokowi menggandeng Prabowo saat itu semata demi keutuhan NKRI.

“Saat itu Pak Prabowo menyampaikan ‘saya merasa sangat terhormat di akhir perjuangan saya bisa dipinang sebagai wakil presiden’,” ujar Romy.

Romy mengaku sempat diminta pendapat oleh Jokowi terkait rencana menjadikan Prabowo sebagai cawapres.

“Saya waktu itu tanpa konsultasi dengan siapa pun langsung setuju. Agak kaget Pak Jokowi menanggapi jawaban saya,” katanya.

Romy beralasan bersatunya Jokowi dan Prabowo bisa mencegah konflik yang selama ini terjadi di antara kedua kubu tersebut.

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY