Pria Korban Salah Tangkap Polisi di Makassar: Saya Dipukul dan Disetrum

0

Pelita.online – Salman (21) pemuda di Makassar, menceritakan insiden korban salah tangkap oknum polisi yang menimpanya. Ia mengaku dipukuli dan disetrum di bagian vitalnya.

“Saya diseret, ditarik rambutku, distrongma (disetrum), sama diinfuska, distrongmi (disetrum kemaluan saya), ditendang dadaku, sudah itu pingsanma,” ujar Salman saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

Penganiayaan itu bermula disebut Salman bermula saat sedang berjalan di dekat lorong rumahnya, Pasar Kalimbu, Jl Veteran Utara, Makassar, Minggu (13/11/2019).

“Kan itu malam saya keluar beli nasi. Pas itu tiba-tiba ada datang polisi mobil warna hitam di sini depan lorong,” ujar Salman.

Polisi yang menghampirinya, kata Salman, memperlihatkan Salman sebuah foto pria bernama Sandi disertai dengan pertanyaan apakah Salman mengenalnya.

“Saya bilang ‘iya Pak, satu kamar (tahanan) ku dulu di Sekta 6 (Polsek Bontoala),” ujar korban.

Jawaban Salman tersebut membuat oknum polisi langsung menggiringnya ke mobil lalu membawanya ke tempat yang tidak ia kenali. Di atas mobil, Salman, mengaku diminta polisi untuk mengakui perbuatannya mencuri handphone.

“Saya dituduh mencuri HP (handphone), padahal itu saya tidak melakukan,” ujar dia.

Malam itu, Salman berakhir dibawa ke Polsek Rappocini, Jl Sultan Alauddin, Makassar dan penganiayaan disebut korban kembali terjadi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono mengaku telah mempersilahkan korban melaporkan insiden tersebut ke Propam Polrestabes Makassar.

“Iya, ke Propam, lapor saja,” ujar Yudhiawan, saat dimintai konfirmasi terpisah.

“Iya, saya sudah memerintahkan Kapolsek Rappocini untuk mengecek laporannya sampai di mana, sama Kepala Seksi Propam yang ada di Polrestabes Makassar,” katanya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY