Protes Transparansi Uang Komite, Siswa di Luwu Utara Minta Kepsek Dicopot

0

Pelita.online – Sekitar 250 orang siswa SMA 9 Mappedeceng, Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan unjuk rasa di sekolahnya. Mereka menuntut kepala sekolah yang bernama Herianto dicopot dari jabatannya karena dianggap tak bisa mengurus uang komite sekolah dengan baik.

“Iya benar, ada unjuk rasa tadi memang di SMA 9 Mappadeceng. Mereka mendemo kepala sekolah sehubungan dengan uang komite,” ujar Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 12.00 Wita di halaman sekolah SMA 9 Mappedeceng, Desa Cendana Putih, Mappedeceng, Luwu Utara. Para siswa mendemo kepala sekolah lantaran menganggap uang komite yang telah mereka setorkan selama ini tak jelas peruntukannya.

“Nah dia kan minta transparansi soal dana komite itu dari pihak sekolah,” kata Agung Danargito.

Sementara Kapolsek Mappadeceng Ipda Arifan Efendi mengatakan para siswa dengan tegas meminta kepala sekolah dicopot.

“Jadi demo itu tujuannya artinya mau diganti kepala sekolahnya. Tuntutannya karena dana komite yang dikumpul oleh siswa itu tidak jelas bagaimana penggunaannya,” kata Arifan saat dimintai konfirmasi terpisah.

Selain soal dana komite sekolah, kata Arifan, para siswa juga menuntut sang kepsek soal fasilitas belajar mengajar di sekolah agar diperbaiki karena sudah tak layak digunakan.

“Masalah fasilitas yang ada di sekolah banyak yang rusak. Cuma permasalahannya, selama beliau kurang lebih 2 tahun menjabat sebagai kepala sekolah tidak ada yang diperbaiki,” ujar Arifan.

“Terus yang ketiga kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, selama beliau menjabat itu tidak pernah diadakan,” sambung Arifan.

Selanjutnya, katanya lagi, para siswa juga meminta fasilitas keamanan seperti pagar sekolah diperbaiki.

“Minta diperbaiki pagar sekolahnya, terus sekuritinya berhenti karena selama ini tidak pernah digaji,” katanya.

Proses unjuk rasa para siswa disebut berlangsung tertib. Sang kepsek, kata Arifan, hadir dan menemui para siswanya yang berunjuk rasa.

“Jadi yang demo tadi itu kurang lebih 250 orang lah. Karena 12 kelas,” kata Arifan.

“Tapi tadi itu sudah ada proses mediasi, kepala sekolahnya minta waktu untuk merespon tuntutan para siswa,” pungkas Arifan.

 

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY