Ragam Posisi Seks saat Hamil Tua

0

Pelita.online – Seks merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi pasangan suami-istri. Namun kebanyakan pasangan cenderung mengurangi frekuensi berhubungan seks saat istri sedang hamil karena takut berisiko pada janinnya.

Padahal sebagian dokter menyatakan berhubungan seks saat hamil itu aman. Asalkan lebih berhati-hati dan tahu posisi seks saat hamil yang tak membahayakan kandungan.

Berhubungan seks itu tetap penting dilakukan sekalipun dalam kondisi hamil lantaran meningkatkan keintiman dan kedekatan emosional bersama pasangan.

Mengingat masa kehamilan merupakan kondisi yang rentan bagi wanita, berhubungan intim saat hamil juga tidak bisa dilakukan sembarangan.

Berikut 4 hal harus diperhatikan:

  • Konsultasi ke dokter kandungan secara berkala
  • Mengurangi intensitas kegiatan seksual selama masa kehamilan
  • Peka terhadap situasi pendarahan atau air ketuban yang pecah
  • Hindari penetrasi terlalu dalam, kuat, dan kecepatan gerakan tinggi.

Posisi Seks saat Hamil

Sejumlah posisi seks dinilai baik saat wanita sudah masuk fase hamil tua, di antaranya sebagai berikut:

1. Cowgirl atau Woman on Top

Ilustrasi Bercinta, Ilustrasi Bersetubuh, Ilustrasi Hubungan Suami Istri, Ilustrasi Hubungan Seks, Ilustrasi Hubungan Sex, Ilustrasi Berhubungan Seks, Ilustrasi Berhubungan Sex, Ilustrasi Hubungan Badan, Ilustrasi Berhubungan BadanWoman on top adalah posisi seks saat hamil yang aman dilakukan karena wanita bisa mengambil alih kendali. (Istockphoto/eclipse_images).

Dilansir dari Womanfitness, posisi ini termasuk posisi yang disukai wanita, pasalnya wanita bisa mengatur tempo penetrasi dengan berada di atas pasangan.

Pada posisi ini, wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Posisi woman on top baiknya dilakukan pada trimester pertama dan kedua masa kehamilan.

2. Cowgirl Berbalik

Pada dasarnya posisi ini sama seperti posisi cowgirl, namun hanya merubah arahnya saja.

Wanita berada di atas pria namun membelakangi wajah pria. Posisi ini memberikan sensasi berbeda pada vagina. Ini merupakan posisi terbaik yang dianjurkan ketika kandungan berusia sekitar 36 minggu.

3. Posisi Seks saat Hamil: Oral

Sebuah studi menyatakan bahwa seks oral yang dilakukan oleh pria pada alat kelamin wanita tidak memengaruhi perkembangan bayi, meskipun dilakukan di trimester akhir, mengutip Healthline.

Seks oral bisa jadi alternatif yang aman karena tidak ada penetrasi. Kepuasan seks oral difokuskan pada klitoris wanita.

Sebelum seks oral, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kebersihan vagina usai melakukan seks oral.

Hal ini penting karena wanita hamil memiliki risiko penularan infeksi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pastikan suami maupun istri sama-sama dalam kondisi bersih sebelum melakukan seks oral.

4. Spooning

Gaya seks yang satu ini diminati pasangan karena cenderung tidak melelahkan lantaran kedua pihak berada di bawah. Kedua pasangan cukup berbaring ke arah yang sama, kemudian pria melakukan penetrasi dari belakang.

Posisi wanita membelakangi pria cenderung aman bagi kesehatan bayi karena meminimalisasi tekanan pada perut. Posisi seks ini aman dilakukan di semua usia kehamilan.

5. Side by side

ilustrasi ForeplaySide by side adalah posisi seks saat hamil yang aman dilakukan karena tidak memberi tekanan pada perut wanita. (iStockphoto/Tom Merton)

Posisi ini hampir sama dengan spooning. Apabila spooning wanita membelakangi pria, posisi side by side dilakukan dengan berhadapan.

Side by side memungkinkan pasangan untuk saling berbicara, menjalin kontak mata, saling bersentuhan, dan berciuman.

Aktivitas ini tentu dapat memberikan sensasi yang menyenangkan secara bersamaan, namun tetap aman dalam kondisi hamil tua.

Selain itu, side by side juga tidak melelahkan bagi wanita yang hamil tua karena tidak memberikan tekanan pada perut. Posisi ini dianjurkan dengan topangan alas bantal perut wanita. Posisi seks ini aman dilakukan di usia semua kehamilan.

6. Berdiri

Posisi seks berdiri dilakukan dengan wanita menghadap dinding atau sandaran lainnya, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang.

Dalam melakukan posisi seks berdiri, pastikan sandaran maupun pijakan adalah sesuatu yang kokoh, seperti lantai dan tembok. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko terjatuh.

Posisi seks berdiri tidak disarankan dilakukan di trimester akhir kehamilan karena tubuh wanita sudah cenderung lebih tidak seimbang dibandingkan dengan masa-masa awal kehamilan.

ilustrasi ForeplayBerdiri jadi salah satu posisi seks terbaik untuk hamil tua. (iStockphoto/kieferpix)

Kapan Harus Menghindari Seks di Masa Kehamilan?

Tidak selamanya melakukan hubungan seks di masa kehamilan aman.

Pakar medis menyatakan pada beberapa situasi di masa kehamilan, wanita harus menghindari hubungan seks, berikut di antaranya:

  • Terdapat masalah dengan serviks
  • Kehamilan anak kembar
  • Placenta previa, situasi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalur menuju serviks
  • Memiliki riwayat kelahiran prematur
  • Saat air ketuban bocor

Seberapa Aman Seks selama Kehamilan?

Seperti ditulis di Womenfitness, hampir semua dokter menyatakan bahwa berhubungan seks di masa kehamilan aman, baik bagi wanita maupun janin.

Orgasme pada wanita hamil dapat memicu hormon-hormon baik dan meningkatkan aliran darah. Studi menyatakan bahwa manfaat medis kedua hal tersebut akan turun ke calon anak di dalam perut.

Seks di masa kehamilan amat bisa dimaklumi. Seperti diberitakan Medical Health Today, peningkatan hormon dan aliran darah di sekitar alat kelamin mampu meningkatkan hasrat seksual, terutama di trimester dua.

Keengganan melakukan hubungan seks di masa kehamilan biasanya timbul karena kekhawatiran salah satu atau kedua pihak akan dampak kesehatan pada calon anak.

Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan keterbukaan dan saling percaya antara pria dan wanita.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY