Pelita.online – Proyek revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat dinilai tidak memperhatikan keberadaan para seniman. Padahal para seniman sudah lama di kawasan tersebut.
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rano Karno mengatakan, banyak menerima keluhan dari para seniman terkait revitalisasi kawasan TIM.
“Dalam keputusan gubernur ini, pusat kesenian Jakarta TIM berupa lahan. Seniman tidak ada di situ? Kita ada di mana ini? Ada ketakutan, kalau jadi hotel, mau pameran bayar berapa?” ujar Rano Karno di ruang rapat Komisi X DPR, Kamis (27/2/2020).
Pemeran film Si Doel Anak Sekolahan itu mengingatkan agar Anies melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam setiap kebijakannya. Termasuk, para seniman yang mengelola kawasan TIM sejak 1968.
“Pak Gubernur, saya mewakili diri sendiri sebagai seniman, berterima kasih karena hampir 57 tahun TIM Anda buat baik, tapi kita alpa sejarah,” ucapnya.
Sementara itu Anies memastikan tidak ada pembangunan hotel dalam revitaliasi kawasan TIM. Dalam revitalisasi yang dibangun, yaitu wisma dan ruang interaksi bagi para seniman.
Sumber : iNews.id
