Jakarta, Pelita Online – PT Ratu Prabu Energi (Tbk) tertarik membangun Light Rail Transit (LRT) sepanjang 200 km di Jakarta dan sekitarnya. Dana yang disiapkan Rp 320 triliun.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menganggap itu terlalu bombastis. Budi Karya meminta Ratu Prabu lebih realistis dalam menentukan angka investasi.
“Saya kira lebih baik kita realistis pada suatu angka yang memang dibutuhkan supaya masyarakat juga bisa menikmati dan investor bisa dapatkan nilai tertentu yang baik,” katanya di kantornya, Jumat (5/1/2018).
Dia menganjurkan agar nilai proyek yang direncanakan oleh Ratu Prabu tidak berlebihan. “Kita enggak mau bombastis, kita mau terstruktur,” lanjutnya.
Dia mencontohkan, LRT yang saat ini dibangun dalam 2 sesi, separuhnya kira-kira menelan dana Rp 29 triliun. Artinya, kata Budi Karya, untuk 2 sesi kurang lebih dibutuhkan Rp 60 triliun.
“Kita kan ada beberapa sesi. Satu ke Depok, kedua ke arah Bintaro-Rangkas Bitung, ketiga ke bandara. Minimal 3. Jadi kalau saya hitung itu 3 aja udah Rp 100 triliun ya. (Investasi yang diajukan Ratu Prabu) mungkin tidak Rp 320 triliun tapi juga bisa Rp 150 triliun-Rp 200 triliun bisa,” tambahnya.
Adapun rencana Ratu Prabu diketahui dari hasil pertemuan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan PT Ratu Prabu Energi Tbk di Balai Kota, Jakarta Pusat, kemarin, Kamis (4/1/2018)
detik.com
