Republikan Perkirakan Stimulus Fiskal Tercapai Awal Tahun Depan

0
NEW YORK, NEW YORK - OCTOBER 05: People walk by school buses in the Brooklyn neighborhood of Borough Park on October 05, 2020 in New York City. New York City Mayor Bill de Blasio has announced plans to close nonessential businesses and schools in nine neighborhoods, including Borough Park, where the rate of positive COVID-19 cases have been higher than three percent in the past seven days. Spencer Platt/Getty Images/AFP == FOR NEWSPAPERS, INTERNET, TELCOS & TELEVISION USE ONLY ==

Pelita.online – Teka-teki kapan disetujuinya stimulus fiskal AS untuk mengatasi dampak Covid-19 masih simpang siur. Republikan dan Demokrat hingga kini belum mencapai kesepakatan seberapa besar stimulus yang perlu digelontorkan. Namun, satu hal yang pasti, keduanya setuju bahwa AS membutuhkan stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Ketua Mayoritas Senat Mitch McConnell memperkirakan bahwa stimulus akan tercapai pada awal tahun depan, dengan fokus kepada UMKM yang kesulitan dan bantuan untuk rumah sakit yang menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa dipastikan akan ada kesepakatan di awal jabatan presiden baru, tetapi politisi Demokrat itu mengatakan rakyat AS tidak bisa menunggu selama itu. Pemenang pemilihan Presiden AS akan dilantik pada 20 Januari.

Presiden AS Donald Trump lebih optimistis daripada McConnell dan Pelosi. Dia mengklaim stimulus akan dicapai segera setelah Pilpres AS.

Negosiasi stimulus fiskal intensif berlangsung selama sebulan terakhir tetapi masih menemui jalan buntu. Kesepakatan bipartisan yang disetujui Kongres Demokrat dan Senat Republikan masih belum jelas, sementara jutaan rakyat AS kehilangan pekerjaan dan kesulitan membayar tagihan bulanan.

Kasus baru Covid-19 di AS Kamis kemarin menembus rekor baru, 88.521 kasus dalam sehari, mengindikasikan lockdown akan diberlakukan lagi.

Perekonomian AS berbalik menguat 33,1% di triwulan ketiga 2020, tetapi masih 3,5% di bawah level prapandemi atau akhir 2019.

Beberapa isu yang masih menjadi sengketa dalam stimulus adalah jumlah bantuan untuk negara bagian dan pemerintahan lokal, strategi pengetesan nasional, perlindungan pengangguran, dan perlindungan untuk bisnis.

 

Sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY