Pelita.Online – Presiden Jokowi menyatakan akan berupaya menjadikan forum antar pemerintah di G20 sebagai katalisator pemulihan ekonomi global yang inklusif.
Ia menambahkan selama masa kepresidenan G20, Indonesia juga akan mengintesifkan hubungan dengan berbagai pelaku ekonomi internasional. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri World Economic Forum secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (20/1).
Upaya itu ia lakukan karena Indonesia memiliki ekspektasi tinggi dari para pelaku ekonomi global untuk memunculkan ide-ide aplikatif yang dapat diusulkan pada KTT G20.
“Tema Kepresidenan G20 Indonesia 2022 adalah ‘Recover Stronger, Recover Together’. Kami akan menjunjung tinggi kemitraan dan inklusivitas serta menyediakan platform terobosan untuk melakukan berbagai upaya transformasi di berbagai sektor,” katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/1).
Untuk itu katanya, Indonesia akan mendorong G20 untuk fokus pada tiga prioritas. Pertama, restrukturisasi arsitektur kesehatan global supaya jadi lebih inklusif dan responsif terhadap setiap krisis kesehatan.
Agar itu bisa terwujud, produksi vaksin harus ditingkatkan serta didistribusikan secara lebih merata dan investasi kesehatan yang diperlukan harus segera dimobilisasi untuk mencegah krisis lain.
Prioritas kedua, optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi yang dampaknya harus dinikmati oleh masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan meningkatkan literasi dan kapabilitas digital masyarakat, serta dengan menjaga dan mendukung keamanan data yang prima. .
Sedangkan prioritas ketiga, melakukan transisi energi ramah lingkungan yang memerlukan penerapan teknologi dan penyediaan dana yang mampu mendorong produksi berbasis ekonomi.
sumber : cnnindonesia.com
