Ribuan Pedagang di Teheran Tutup Toko dan Gelar Demonstrasi Protes Kondisi Ekonomi Iran

0

TEHERAN, Pelita.online – Toko-toko ditutup dan ribuan orang turun ke jalan-jalan dalam demonstrasi besar-besaran memprotes tingginya harga barang dan lemahnya nilai mata uang di Teheran, Iran. Ini merupakan demonstrasi terbesar di Iran sejak negara itu dihantam sanksi ekonomi terkait aktivitas nuklirnya pada 2012.

BBC, Selasa (26/6/2018) melaporkan, massa yang bergerak ke gedung parlemen dibubarkan oleh polisi anti huru-hara dengan tembakan gas air mata.

Sanksi ekonomi Iran yang sempat dicabut pada 2016 menyusul disetujuinya kesepakatan program nuklir atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) oleh Teheran dan enam kekuatan dunia. Namun, pada Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Washington akan keluar dari JCPOA dan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran.

Koresponden BBC di Iran, Kasra Naji mengatakan, demonstrasi tersebut pada akhirnya menuntut perubahan dalam pemerintahan dan meminta Iran untuk melakukan pembicaraan yang substantif dengan kekuatan dunia terkait program nuklirnya.

Kekhawatiran akan dampak sanksi AS yang kembali akan diterapkan pada Agustus dan gagalnya JCPOA membuat nilai mata uang rial Iran terhadap dolar AS jatuh ke titik terendah. Hal ini juga menyebabkan dua pusat perbelanjaan di Teheran yang khusus menangani perdagangan ponsel melakukan mogok pada Minggu.

Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi mengatakan para pedagang kembali bekerja setelah dia berjanji untuk membantu mereka mengakses mata uang keras untuk impor mereka.

Demonstrasi anti pemerintah yang didorong kondisi ekonomi Iran sebelumnya juga terjadi pada Desember 2017 dan awal Januari lalu. Namun, demonstrasi-demonstrasi tersebut berfokus pada kota-kota provinsi, bukan Ibu Kota Teheran.

news.okezone.com

LEAVE A REPLY