RS Indonesia di Gaza Kian Kritis, Hanya Bertahan dengan Satu Generator

0

pelita.online – Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza kini harus bertahan dengan mengandalkan satu generator pembangkit listrik, untuk merawat warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel.
Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq, mengatakan saat ini pemakaian listrik di ruangan-ruangan pasien harus dikurangi demi menghemat bahan bakar.

“Saat ini ruangan-ruangan pasien dikurangi pemakaian listrik demi hemat bahan bakar. Yang diutamakan listrik di lantai satu, karena ada ruang gawat darurat,” kata Fikri dalam pesan audio yang diterima CNNIndonesia, Jumat (3/11).

Fikri mengatakan RS Indonesia di Gaza memiliki dua generator pembangkit listrik. Namun saat ini hanya satu generator yang menyala.

“Yang lain rusak dan habis bahan bakar minyak,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan RSI di Gaza masih beroperasi hingga hari ini.

“So far (sejauh ini) per hari ini masih berfungsi. Mudah-mudahan masih ada hasil yang diupayakan yang dilakukan,” kata Iqbal saat konferensi pers di Gedung Kemlu, Jumat (3/11).

Dia menyebut para relawan dan Palang Merah Indonesia berusaha membantu RS Indonesia untuk mencari bahan bakar, agar generator terus berfungsi.

Sejak gempuran Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza, RSI terus menerima korban luka dan tewas yang terkena serangan tersebut.

Saat ini ada lebih dari 1.200 korban jiwa dan lebih dari 3.500 korban luka yang dirawat di RS Indonesia.

Menurut Iqbal, jumlah pasien baru di RS Indonesia membeludak usai serangan di kamp Jabalia, karena Rumah Sakit Indonesia lokasinya yang paling dekat dengan sasaran serangan Israel.

“Hampir semua pasien yang baru muncul akibat serangan itu dibawa ke Rumah Sakit Indonesia karena yang paling dekat,” ungkap Iqbal.

Serangan Israel di kamp Jabalia menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai ratusan warga sipil lainnya.

Per hari ini, Israel kembali menargetkan kamp pengungsi Bureij di Gaza yang menewaskan belasan orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY