Rudy Djamaluddin Dilantik Jadi Penjabat Wali Kota Makassar

0

Pelita.online – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah kembali lakukan pergantian penjabat Wali Kota Makassar. Rudy Djamaluddin dilantik menjadi penjabat Wali Kota Makassar menggantikan Yusran Yusuf.

Serah terima jabatan dan pelantikan Rudy Djamaluddin berlangsung di rumah jabatan Gubernur Sulsel, di jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (26/6).

Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengatakan, pergantian penjabat wali kota Makassar merupakan keputusan yang sangat berat yang harus diambilnya. Tetapi, imbuhnya, demi menjalankan harkat dan martabat pemerintahan, pergantian harus dilakukan.

“Karena jujur saja, pada pelantikan Prof Yusran sebulan yang lalu, saya sudah menyampaikan secara tegas bahwa solidkan diri karena yang akan kita hadapi bukan hal yang mudah tapi ini adalah misi kemanusiaan. Kedua, jaga netralitas pemerintahan,” kata Nurdin.

Nurdin juga berpesan kepada Rudy agar dapat bekerja secara profesional.

Selama covid-19 mewabah, sudah terjadi dua kali pergantian penjabat Wali Kota Makassar. Awalnya Iqbal Suhaeb digantikan oleh Yusran Yusuf pada 13 Mei lalu, kemudian digantikan lagi oleh Rudy Djamaluddin yang sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel.

Kota Makassar belum memiliki wali kota definitif sejak Pilkada tahun 2018 lalu dimenangkan oleh kotak kosong. Dengan demikian, wali kota definitif menunggu hasil pilkada tahun 2020 September 2020.

Rudy Djamaluddin, kepada wartawan mengatakan, akan bekerja secepat mungkin, terutama untuk menangani corona. Kata dia, untuk menghadapi pandemi covid ini hanya tiga kuncinya yakni kepatuhan, kejujuran dan kebersamaan.

“Masyarakat harus kompak untuk mematuhi protokol kesehatan, harus jujur ke petugas kesehatan, jika demam katakan demam jangan takut ke petugas,” katanya.

Menurutnya, hal penting yang akan dilakukan setelah mendapat amanah penjabat Wali kota Makassar adalah cara membebaskan masyarakat Kota Makassar dari covid-19 dengan mengajak semua elemen masyarakat bersatu padu, berkolaborasi untuk menjadikan covid-19 musuh bersama.

“Mengoptimalkan struktur terbawah yakni tingkat RT/RW berdiri di garda terdepan sebagai edukator masyarakat,” katanya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY