Satu-satunya, Makassar Punya Kapal Pengangkut Sampah di Sekitar Area Pelabuhan

0

Pelita.online – Sampah di perairan sekitar pelabuhan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan bebas dari sampah mengapung. Sebuah kapal pengangkut sampah dioperasikan untuk membersihkan laut di sana.

Pelindo wilayah IV Makassar memperkenalkan KM Skimmer, kapal khusus pengangkut sampah ini bukan hanya untuk menjaga kebersihan perairan di sekitar pelabuhan, tapi juga menjadi persembahan menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari mendatang.

“Rencananya, kami juga akan mengadakan lagi kapal pengangkut sampah untuk kebersihan laut di pelabuhan kelolaan lain,” Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang, Kamis (6/2/2020).

Pembuatan kapal tersebut, kata dia, atas kerja sama PT Pelindo IV dengan PT Tesco Indomaritim, salah satu perusahaan pembuat kapal di Indonesia, untuk membuat kapal pengangkut sampah.

Untuk KM Skimmer, kata dia, akan bertugas membersihkan sampah di laut sekitar Pelabuhan Makassar. Yakni di Dermaga Hatta Ujung, Dermaga Hasanuddin, Dermaga Soekarno, perairan depan Pertamina hingga Pelabuhan Paotere Makassar.

Setiap harinya, lanjut Farid, selalu ada crew yang bersiap di atas kapal itu dengan kapasitas angkut sampah tiga sampai lima ton.

Sementara General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru mengatakan, kapal sampah ini merupakan kapal pertama dan satu-satunya di Pelabuhan Makassar yang bisa membersihkan sampah di laut.

“Jadi ini yang pertama dan satu-satunya di Pelabuhan Makassar,” katanya.

Kapal sampah ini menggunakan tenaga mesin saat mengisap sampah yang terapung di laut, diangkat menggunakan sistem eskalator lalu ditampung di atas kapal.

“Bila sudah penuh, diarahkan ke dermaga untuk dipindahkan ke mobil truk sampah yang sudah menunggu kemudian dibuang ke TPA,” ujarnya.

Pembuatan kapal sampah itu memakan waktu empat bulan dengan melibatkan 22 tenaga teknis dari Tesco. Dari uji coba yang dilaksanakan, ternyata berhasil bekerja dengan baik bahkan ada 50 orang naik di kapal, tapi tidak tenggelam.

“Kecepatan kapal ini sekitarnya 20 knot. Sudah diuji coba dan berhasil dan ini sangat efektif. Soal pengadaan kapal sampah ini tidak menutup kemungkinan ada instansi atau kementerian memesan,” katanya.

Mengenai berapa biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan kapal sampah itu, kata dia, sebesar Rp5,4 miliar. Bahkan inovasi ini juga mendapat penghargaan juara tiga saat kegiatan Kemenko Kemaritiman di Padang.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY