Sebelum Tarik Pasukan dari Suriah, AS Pastikan Turki Tak Serang Kurdi

0

Pelita.Online, Washington – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Kamis (03/01), Amerika Serikat berusaha memastikan Turki tidak memerangi sekutunya, milisi Kurdi, di Suriah setelah pasukan AS menarik diri Negara konflik tersebut.

“Yang paling penting memastikan Turki tidak membunuh orang Kurdi dan melindungi minoritas agama di Suriah, semua hal ini masih menjadi bagian misi Amerika,” kata Pompeo kepada situs berita AS, Newsmax.

Pompeo menolak menjelaskan jadwal penarikan pasukan AS dari Suriah. Hal itu sengaja dilakukan untuk mencegah musuh-musuh AS tahu penarikan tersebut.

Pernyataan Pompeo datang sehari setelah Presiden AS Donald Trump memperbarui tekadnya untuk menarik pasukannya dari Suriah, yang ia sebut sebagai “pasir dan kematian.”

Trump mengejutkan sekutu ketika mengumumkan keputusan penarikan tentara AS dari Suriah yang berjumlah 2.000 pasukan.

Trump membuat keputusan itu meskipun telah berulang kali memperingatkan kepada pejabat militer AS tentang risiko penarikan yang tergesa-gesa dari Suriah.

Sebagai protes atas keputusan itu, Menteri Pertahanan Jim Matisse mengundurkan diri.

Sekitar 2.000 tentara AS ditempatkan di Suriah utara. Sebagian besar dari mereka pasukan khusus yang bertugas melatih pasukan Kurdi untuk memerangi ISIS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang merupakan sekutu utama AS, menguasai sekitar 30 persen wilayah Suriah di daerah yang membentang di utara dan timur laut negara itu.

SDF merupakan aliansi milisi Kurdi yang dikendalikan oleh milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Turki menganggap, YPG kepanjangan dari milisi PKK yang sudah masuk dalam daftar teroris nasional.

kiblat.net

LEAVE A REPLY