pelita.online – Serial dokumenter yang mengisahkan tragedi Itaewon di Korea Selaran berjudul Crush akan tayang perdana di Paramount+ pada Selasa, 17 Oktober 2023. Serial dokumenter ini menjadi tontonan yang menggambarkan seperti apa tragedi berdarah yang sempat viral di seluruh dunia itu.
Dikutip dari Paramount, Crush merupakan sebuah serial dokumenter imersif yang mengungkap peristiwa mengerikan dari kerumunan massa saat Halloween 2022 lalu yang mematikan di Itaewon, Korea Selatan. Kejadian ini memakan korban jiwa sebanyak 159 anak muda.
Film dokumenter yang menampilkan sisi lain saat berubahnya perayaan Halloween menjadi mimpi buruk ini diproduksi oleh Jeff Zimbalist dan Stu Schreiberg. Paramount akan menjadi tempat tayangnya serial dokumenter tersebut secara resmi dan membuatnya dalam dua bagian.
Para Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon Ikut Bersaksi
Menurut Korea JoongAng Daily, tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober 2022, di lingkungan Itaewon, yang berada di pusat kota Seoul. Itaewon menjadi wilayah yang terkenal secara lokal dengan suasana Halloween saat liburan akhir pekan. Saat itu, ratusan orang terjebak di gang yang sempit karena banyaknya peserta yang merayakan Halloween di Itaewon.
Akhirnya, korban jiwa pun berjatuhan. Sebanyak 159 orang tewas akibat kejadian tersebut. Kesaksian yang dimuat dalam serial Crush datang dari para saksi yang melihat langsung kejadian naas tersebut.
Ada seorang pelajar Amerika Serikat yang tinggal di Korea, 2 tentara Amerika yang sedang tidak bertugas, hingga eksekutif mode dan ilustrator Korea Selatan yang terkubur di tumpukan mayat tersebut hingga akhirnya bisa menyelamatkan diri dalam kejadian itu.
Akan tetapi, sayangnya pegiat mode itu harus mengalami kondisi fisik berbeda dari sebelumnya. Akhirnya dia lumpuh di sebagian tubuhnya. Pihak-pihak penyintas ini ikut terlibat dalam syuting serial dokumenter Crush.
Laporan yang ada dalam dokumenter ini juga mengikuti keluarga korban yang menuntut dilakukannya penyelidikan secara menyeluruh atas kejadian malam itu. Tak lupa tanggapan pemerintah setelah kasus berdarah ini terjadi.
sumber : tempo.co
