Seruan Baju Putih dan Upaya Jokowi Merebut Suara Muslim

0
Presiden Joko Widodo.

Pelita.Onine — Calon presiden 01 Joko Widodo mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mengenakan baju putih di surat suara pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019.

Jokowi juga menyerukan kepada masyarakat mengenakan pakaian berwarna putih ketika datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.

“Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih,” tulis Jokowi dalam selembar kertas yang fotonya diterima CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).

Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memang identik dengan warna putih. Dalam kertas surat suara Jokowi-Ma’ruf memakai pakaian berwarna putih. Selama menjabat presiden pada periode pertama Jokowi juga kerap memakai kemeja putih lengan panjang.

Seruan menggunakan pakaian putih tak hanya dilontarkan oleh Jokowi. Pada awal Maret Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Muhammad Al Khaththath juga menyerukan agar pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memutihkan seluruh TPS pada 17 April mendatang.

“Memutihkan seluruh TPS pada hari pencoblosan dari pagi hingga sore dengan spirit mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa kecurangan,” kata Al Khaththath.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan warna putih pada umumnya dimaknai simbol kesucian dan bersih. Ujang menyebut klaim warna putih saat ini telah dimiliki Jokowi, sehingga ia menyerukan masyarakat menggunakan pakaian serba putih.

“Jika itu dimaknai politik maka sesungguhnya itu simbol kebersihan, kesucian yang itu katakanlah klaimnya dimiliki oleh kubu 01,” kata Ujang kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/3).

Ujang menilai seruan mencoblos pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memakai baju putih dan masyarakat agar menggunakan baju saat datang ke TPS, tak lain untuk memudahkan masyarakat mengingat Jokowi-Ma’ruf.

Menurut Ujang, dibutuhkan penyederhanaan dalam menggunakan hak suaranya karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di pedesaan dan berpendidikan rendah.

“Oleh karena itu butuh pemaknaan yang lebih sederhana. Simbol baju putih adalah simbol sederhana yang bisa diingat oleh para pendukung Jokowi,” ujarnya.

Ujang mengatakan seruan Jokowi itu juga untuk menyasar pemilih Muslim. Menurut dia, warna putih juga identik dengan kalangan Muslim. Ia menyebut umat Islam kerap menggunakan pakaian serba putih saat ibadah.

“Bisa saja arahnya ke sana (merebut suara). Karena seperti kita tahu, simbol baju putih yang melambangkan kesucian dan kebersihan itu juga disukai oleh kalangan kelompok muslim,” tuturnya.

Putih Simbol Jokowi

Sementara pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah A Bakir Ihsan mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok yang suka dengan simbol lewat pakaian. Jokowi memakai kemeja kotak-kotak saat pemilihan gubernur DKI Jakarta tujuh tahun lalu.

“Simbol itu fungsinya agar mudah dikenal dan diasosiasikan,” kata Bakir kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi terpisah.

Bakir menyebut usai memakai kotak-kotak, Jokowi mulai memakai kemeja putih, sebagai simbol baru, sejak memimpin pemerintahan 2014 lalu.

Kemeja putih dipakai Jokowi bersama Jusuf Kalla saat mengumumkan Kabinet Indonesia Kerja untuk pertama kalinya pada 26 Oktober 2014. Para menteri kabinet pun ikut memakai kemeja putih dengan bawahan hitam.

Bahkan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) memakai kemeja putih setiap Rabu. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Permendagri Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pakaian Dinas PNS.

“Dengan baju putih saat ke TPS, Jokowi berharap pemilih tertarik dan tidak lupa untuk memilih Jokowi,” ujarnya

Bakir menilai Jokowi lebih identik dengan simbol putih karena sejak awal memimpin sudah memakai kemeja putih. Ia juga memakai kemeja putih dalam menjalankan tugasnya. Jokowi dengan ciri khas memakai kemeja putih lengan panjang yang digulung.

Menurut Bakir, ada kemungkinan seruan kubu Prabowo agar masyarakat ‘memutihkan’ TPS untuk melunturkan simbolisasi agar tak identik dengan Jokowi.

Tak heran seruan memakai pakaian serba putih disampaikan Jurkam Prabowo-Sandi menjelang pencoblosan.

“Bisa jadi ajakan Jurkam Prabowo untuk memakai baju untuk mencairkan simbolisasi agar tidak identik dengan Jokowi dan karenanya tidak terlalu signifikan untuk memengaruhi pilihan,” kata Bakir.

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY