pelita.online-Ustaz Abu Bakar Ba’asyir menikmati kebebasannya setelah dilepas dari Lapas Gunung Sindur Jumat (8/1/2021) lalu. Pendiri dan pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah itu punya sejumlah aktivitas rutin. Namun belum mengajar lagi.
“Di rumah saja. Menerima tamu juga di rumah dan kadang (menerima tamu) di masjid,” kata juru bicara Ponpes Al Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono saat dihubungi Beritasatu.com, Kamis (21/1/2021).
Abu Bakar Ba’asyir yang saat ini sudah 82 tahun itu juga masih belum aktif mengajar. “Belum mengajar karena pondok kan masih libur,” tambah Endro.
Seperti diberitakan Abu Bakar Ba’asyir bebas murni usai menjalani 15 tahun penjara setelah divonis oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011.
Abu Bakar Ba’asyir saat itu dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Abu Bakar Ba’asyir —yang sempat disebut polisi duduk sebagai Amir Jamaah Anshoru Tauhid atau JAT—terbukti merencanakan atau menggerakkan pelatihan militer di Aceh bersama Dulmatin alias Yahyah Ibrahim alias Joko Pitono.
Bekas Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu juga sempat dipidana dalam kasus serangan bom Bali 2002 dengan vonis 2,6 tahun penjara pada 2005. Namanya juga kerap dikaitkan dengan Jamaah Islamiah.
Sumber: BeritaSatu.com
