Sindikat Pembobol ATM Rp1,14 Miliar Bergaya Perlente Ngaku Warga Brunei Darussalam

0

Pelita.online – Polda Metro Jaya mengungkap modus pembobolan uang pengusaha melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Para pelaku berhasil menguras uang pengusaha itu hingga Rp1,14 miliar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, aksi kejahatan jaringan pembobol ATM berawal pertemuan korban dengan pelaku, yakni M dan DN di salah satu hotel mewah kawasan Jakarta Barat. Pertemuan berlangsung pertengahan Januari 2020.

Saat bertemu di hotel, M yang berpakaian perlente menyamar sebagai warga negara Brunei Darussalam. M menawarkan kerja sama jual beli handphone.

“Modusnya menawarkan binis handphone. M mengaku orang Brunei dan meyakinkan bisa mendatangkan handphone dengan jumlah banyak ke Indonesia,” ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (10/3/2020).

Saat keduanya mengobrol, tiba-tiba datang tersangka DN yang berpura-pura tidak mengenal tersangka M. Tersangka DN mengatakan, ingin ikut berbisnis dengan M.

“Mereka mengobrol bertiga setuju. Tapi, alasan M dia punya ATM Brunei dan tidak bisa dipakai di Indonesia. Butuh rekening Indonesia,” ucapnya.

Selanjutnya M menyarankan untuk menggunakan uang korban terlebih dahulu dengan diiming-iming mendapatkan keuntungan 15 persen setiap penjualan handphone. Korban setuju, lalu pergi ke mesin ATM bersama tersangka M dan DN. Tujuannya untuk mengecek saldo masing-masing.

“Korban memiliki saldo Rp1,14 miliar dan DN memiliki Rp99 juta,” ujar Yusri.

Pelaku biasanya mengincar korban yang memiliki saldo banyak di rekening. Jika saldo korban Rp10 juta atau kurang dari itu pelaku akan membatalkan aksi kejahatannya. “Mereka memang manyasar korban-korban yang memiliki uang banyak,” ucapnya.

Dalam kasus ini polisi telah menangkap 4 pelaku termasuk DN. Sementara dua orang lainnya, M dan IL masih diburu polisi.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY