Sindir Utang Bengkak, Sandi Minta BUMN Tak Diintervensi Politik

0

Pelita.Online – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said prihatin dengan kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini yang sebagian dililit utang. Menurut Sudirman, hasil dari BUMN itu sendiri saat ini tidak dinikmati mayoritas rakyat Indonesia.

“Sekarang ini utang sudah 67% dari aset. Sebetulnya kalau BUMN diurus dengan baik, sumber talenta terbaik ya dari BUMN,” kata Sudirman dalam Diskusi Rabu Biru yang bertajuk ‘Selamatkan BUMN Sebagai Benteng Ekonomi Nasional’ di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.

Sudirman menambahkan, buruknya tata kelola BUMN selama ini, tak lepas dari campur tangan d pemerintah. Maka dari itu, Sudirman menginginkan agar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dapat menjadi pemimpin Indonesia di 2019 agar dapat membenahi BUMN dari semua aspek.

“Prabowo-Sandi ingin BUMN untuk seluruh rakyat Indonesia, Prabowo-Sandi ingin Indonesia untuk semua. BUMN boleh menjadi engine, tetapi kalau implementasi harus untuk semua,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Cawapres Sandiaga Uno menekankan, BUMN harus dikelola dangan sangat baik. Hal itu karena BUMN menjadi benteng ekonomi negara.

BUMN bukan milik pemerintah yang berkuasa, BUMN tidak boleh diganggu dengan kepentingan politik yang akan menjadi dampak buruk ke depannya karena hanya akan mementingkan segelintir golongan saja.

“Kita harus pastikan BUMN itu adalah benteng ekonomi nasional kita. BUMN ini adalah alat tentunya tadi benar ini milik negara, bukan pemerintah atau kekuasaan, ini harus dipisahkan secara best practice, governance, harus betul-betul dikelola dengan terbaik dan dengan profesionalisme,” kata Sandi dalam kesempatan yang sama

Sandi menyatakan, seharusnya BUMN menjadi alat kesejahteraan masyarakat bukan justru malah menjadi beban. Menurutnya, hal tersebut karena tidak lepas dari kepentingan politik yang selama ini mengintervensi BUMN.

viva.co.id

LEAVE A REPLY