Sudah Tiga Jenazah PDP Corona Dibawa Kabur Keluarga di Makassar

0

Pelita.online

Setelah terjadi sebelumnya, kini upaya pemulangan paksa jenazah pasien PDP corona terjadi lagi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kali ini, warga memaksa mengambil jenazah keluarga mereka dari Rumah Sakit Stella Maris, Kota Makassar.

Jenazah dipaksa untuk diambil pada Minggu malam, 7 Juni 2020. Ada ratusan orang yang memaksa menjemput jenazah pasien PDP corona yang merupakan seorang wanita bersusia 53 tahun.

Kejadian ini memaksa petugas dari Polsek Ujung Pandang untuk melakukan pengamanan. Karena jumlah massa yang hadir cukup banyak.

Massa sempat membawa jenazah dengan menggunakan keranda hingga ke kawasan jalan raya. Mereka terus menggiring dan mengawal jenazah. Selain berjalan kali, tidak sedikit juga warga yang menggunakan motor.

Warga ini tetap yakin jenazah keluarga mereka bukan meninggal karena positif corona. Padahal berdasarkan data yang didapati dari pihak kepolisian, warga yang berasal dari Kecamatan Mariso Kota Makassar.

Pasien dibawa keluarga ke rumah sakit pada Minggu siang. Kemudian meninggal pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu, kondisi pasien yang merupakan PDP corona baru diketahui setelah jenazahnya dibawa oleh keluarga.

Ini adalah kali ketiga adanya upaya pengambilan paksa jenazah pasien PDP corona di Makassar. Semula kejadian pada 3 dan 5 Juni 2020. Jenazah dijemput paksa oleh keluarga dari Rumah Sakit Stella Maris, Kota Makassar dan Rumah Sakit Labuang Baji.

Terjadi Juga di Manado

Jenazah pasien PDP yang diambil paksa warga dari Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado, Sulawesi Utara, pada awal pekan lalu, ternyata positif Covid-19.

Kejadian ini viral di media sosial karena keluarga menolak pemakaman jenazah dilakukan dengan standart covid-19. Karena menurut keluarga, pasien meninggal akibat sakit asam urat dan gagal ginjal.

Tapi hasil swab tes yang dilakukan gugus tugas, jenazah pria berusia 52 tahun itu positif covid-19. Petugas akan melakukan swab tes terhadap 15 orang yang kontak erat dengan pasien yang meninggal tersebut.

 

Sumber : vivanews.com

LEAVE A REPLY