Suporter RI Dikeroyok di Malaysia, Fadli Imbau Warga Tak Terpancing Emosi

0

Pelita.online – Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan berita bohong (hoax) terkait pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia. Fadli mengimbau masyarakat tidak termakan dengan adu domba.

“Saya kira kita ini harus mengkaji berita itu dengan cermat dulu ya. Apakah itu berita yang benar, apa latar belakangnya. Kronologinya seperti apa. Jangan sampai nanti berita itu cuma sepotong-sepotongan apalagi hoax,” ujar Faldi Zon di Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).

Fadli menilai video pengeroyokan yang beredar itu belum tentu kebenarannya. Menurutnya Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan baik. Maka itu jangan sampai terpancing adu domba.

“Saya melihat juga pernyataan bahwa kemungkinan berita itu belum tentu benar seperti apa yang digambarkan. Jadi lebih bagus karena kita kan ini punya hubungan baik dengan negara seperti Malaysia jadi jangan sampai kita termakan oleh yang bisa mengadu domba gitu,” katanya.

Anggota komisi I itu menyebut belum ada informasi yang masuk ke pihaknya. Menurut Fadli, dirinya akan mempelajari kebenaran atas dugaan pengeroyokan itu.

“Belum, belum ada (info yang masuk ke komisi I DPR). Nanti kita lihatlah apa yang sebenarnya terjadi. Jangan kita emosional juga gitu. Liat dulu apa yang sesungguhnya terjadi apa, benar nggak ada pengeroyokan seperti itu. Kalau misalnya itu apakah itu bukan peristiwa yang berbeda atau apa,” lanjutnya.

Sebelumnya, dugaan pengeroyokan itu terungkap melalui video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dua orang suporter Indonesia dihajar oleh sekelompok pendukung Malaysia.

KBRI Kuala Lumpur kemudian menjelaskan kronologi pengeroyokan itu. Pengeroyokan terhadap WNI itu terjadi pada Senin (18/11) lalu di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Dua suporter Indonesia yang sedang tak mengenakan atribut tetiba dikeroyok oleh sejumlah orang.

Sementara itu, Menpora Malaysia, Syed Saddiq mengaku sudah memerintahkan Polis Diraja Malaysia untuk menginvestigasi kabar itu. Kemudian, ia memberi pernyataan bahwa video itu hoax melalui akun Twitter resminya.

“Kepada rekan-rekan di Indonesia, tolonglah jangan percaya hoax, berita palsu, fitnah, yang mengatakan bahwa ada pendukung Indonesia yang dipukul dan juga ada penusukan yang dilakukan oleh pendukung Malaysia,” tulis Saddiq di akun Twitter-nya.

“Saya sendiri telah membuat laporan ke polisi, saya juga telah menghubungi pihak kepolisian Malaysia, yang telah menghubungi pihak kepolisian Malaysia bahwa video itu adalah hoax, bohong, fitnah, tidak betul. Video itu tidak ada hubungannya dengan pertandingan sepakbola antara Malaysia dan Indonesia,” lanjutnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY