Tahun Ini, BCA Tak Pasang Target Tinggi Pertumbuhan Kredit

0
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja ./ Sumber foto : Republika.co.id

JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak PT Bank Central Asia Tbk menyatakan tidak memasang target pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi untuk tahun 2018 ini. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, pihaknya memasang target kredit yang relatif moderat untuk tahun ini. Jahja menyatakan, pada tahun 2017, BCA mampu mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,3 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 468 triliun. Namun demikian, untuk tahun ini, pertumbuhan kredit BCA dipatok hanya berkisar 9-10 persen. “Tahun ini masih agak konservatif dalam memproyeksikan pinjaman, single digit (pertumbuhan),” kata Jahja dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/3/2018). Jahja menyatakan, target pertumbuhan kredit tersebut didukung kondisi likuiditas BCA yang masih tinggi. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BCA saat ini berada pada posisi 23,1 persen. Baca juga: BCA Siapkan Rp 15 Triliun untuk Kredit Infrastruktur Selain itu, rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) BCA berada pada posisi 78,2 persen. Dengan demikian lanjut Jahja, BCA tidak mengalami masalah likuiditas untuk menyalurkan kredit. “Likuiditas sangat mencukupi. Kalau ada kesempatan untuk meningkatkan pinjaman, situasi kondusif, (maka BCA akan dapat menggenjot pinjaman),” tutur Jahja. Di samping itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BCA pun dalam kondisi yang rendah, yakni NPL gross sebesar 1,5 persen pada tahun 2017. Sementara itu, NPL net berada pada posisi 0,4 persen. “NPL sudah memadai, sudah mengalami penurunan, sudah banyak di-write off (hapus buku). NPL akan terus ada, tidak bisa zero, yang penting bisa dikendalikan wajar,” ungkap Jahja.

LEAVE A REPLY