Tak Terima Dituduh Mencuri, Ribuan Santri Kepung Minimarket di Tasikmalaya

0

Pelita.online – Akibat mendapat perlakuan tak senonoh karena dituduh mencuri, ribuan santri perempuan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat menggeruduk Indomaret Manonjaya di Jalan KH Khoer Affandi, Kamis (2/1/2020).

Massa berseragam hijab putih teresebut mengepung Indomaret hingga meluber ke jalan raya yang menimbulkan kemacetan sampai perbatasan Kota Tasikmalaya. Sementara Indomaret telah tidak beroperasi atau tutup sejak Rabu (1/1/2020).

Hingga berita ini diturunkan Jumat (3/1/2020), pihak Indomaret tengah melakukan “tabayun” ke pihak Pondok Pesantren. Intinya meminta maaf dan akan mengabulkan tuntutan permintaan maaf terbuka di media massa.

Menurut Komandan Resimen Santri Miftahul Huda Manonjaya KH Didi Abdul Hadi, pihak pesantren memaafkan perlakuan oknum pegawai Indomaret yang menggeledah salah satu santriwatinya.

Namun dengan syarat dilakukan secara terbuka melalui media massa nasional maupun lokal. “Ya tadi ada dari pihak Indomaret bertabayun. Kita tunggu saja klarifikasi terbukanya,” kata Kiai Didi, Jumat (3/1/2020).

KH Didi pun mengungkapkan aksi yang berlangsung kemarin Kamis (2/1/2020) merupakan spontanitas sebagai bentuk solidaritas. Para santri marah karena bukan kali ini saja ketika berbelanja ke Indomaret tersebut kerap diperiksa. “Harusnya lihat CCTV dulu, balu menggeledah. Ini kan tidak, ujug-ujug menuduh tanpa bukti,” ujarnya.

KH Didi juga mengimbau kepada para santri tidak mengambil tindakan di luar komando karena proses penyelesaian sedang berlangsung.

Dilain pihak, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, KH Asep Maosul Affandi mengatakan peristiwa bermula ketika empat santrinya berbelanja pada Rabu (1/1/2020) sekora pukul 11.00 WIB.

Entah bagaimana, empat santri perempuan itu digiring pegawai ke ruang pemeriksaan barang dengan alasan melihat barang yang kurang. Setelah itu dilakukan pemeriksaan CCTV yang hasilnya tidak ditemukan santri tersebut mencuri sesuai yang dituduhkan.

“Nah santri tersebut pulang dalam keadaan shock atau kaget. Kemudian menceritakan kejadian itu kepada pengurus,” tuturnya.

Atas kejadian itu, KH Asep meminta pihak Indomaret untuk berhati-hati memperlakukan konsumen karena apa yang dilakukan oknum pegawainya telah mencoreng nama baik santri Miftahul Huda.

“Mereka kan bisnis disini (Manonjaya) harusnya bisa menjaga nama baik bersama. Jangan main tuduh, apalagi dalam pembuktian CCTV tak ditemukan ada pencurian,” ucapnya.

Kapolsek Manonjaya, AKP Hamzah Nasip berharap persoalan ini selesai demi kondusifitas masyarakat. Kepolisian berharap ada solusi terbaik untuk semua. “Aksi massa dua hari. Kami terus siaga demi kenyamanan semua,” katanya.

Pihak Indomaret Manonjaya sendiri masih belum membuka suara. Ditanyakan ke pegawai tidak memberi tahu siapa yang bisa dihubungi untuk mengklarifikasi.

 

Sumber : Sindonews.com

LEAVE A REPLY