Tebar pesona Sudirman Said di tanah Jawa Tengah

0
Gambar ilustrasi

Jakarta, Pelita. Online – Peta politik di Jawa Tengah kian menarik menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018 mendatang. Sejumlah nama yang digadang-gadang maju dalam pemilihan gubernur terus bermanuver guna meraih hati pemilih.

Salah satunya mantan Menteri ESDM kabinet kerja, Sudirman Said. Ketua Tim Sinkronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengaku mendapat dukungan dari empat partai seperti Gerindra, PKS, PAN dan juga PPP.
Kepedean Sudirman Said tak hanya sampai situ. Bahkan dia mengklaim mendapat dukungan dari tokoh dan partai politik seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Tentu saja tidak ada diskusi spesifik di Jawa Tengah tetapi lewat berbagai proses interaksi, beliau memberi satu motivasi silakan dipertimbangkan. Dan saya kira di publik, beliau juga mengatakan itu,” ungkapnya.

Dia mengatakan itu usai acara diskusi bersama mahasiswa dan tokoh masyarakat di rumah pribadi Aksa Mahmud, adik ipar JK di Kawasan Borobudur, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (30/7).

Sedangkan dari Prabowo, Sudirman mengklaim secara lisan dirinya diberi izin untuk melakukan komunikasi dengan DPD Gerindra Jateng. Menurutnya, suara Gerindra cukup signifikan di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai lumbung suara PDIP.

“Saya minta izin, akan saya jajaki kemungkinan ini dan beliau memberi izin. Silakan berkomunikasi dengan pimpinan partai di daerah. Jadi intinya beliau membuka diri dan intinya adalah tadi visinya,” ungkapnya.

Dia mengaku pendekatan bukan hanya terhadap partai politik melainkan kepada warga Jawa Tengah. Hampir setiap akhir pekan ia mengunjungi beberapa daerah di Jawa Tengah.

Tebar pesona pun dilakukannya dengan berkeliling di beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) di Jateng. Dalam blusukannya dia melihat rata-rata kondisi ponpes yang ada di Jateng sangat memprihatinkan.

“Saya mengalami dan banyak menemukan pesantren-pesantren yang memprihatinkan. Itu harus jadi perhatian siapapun yang nanti memimpin Jawa Tengah,” kata Sudirman usai safari politik dan diskusi di Pondok Pesantren Ndelik di Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (17/8) malam.

Sudirman mengungkapkan, banyak ponpes yang sampai saat ini sama sekali belum tersentuh oleh pemerintah. Dia sangat menyayangkan karena ponpes sebenarnya mempunyai andil besar dalam membangun jiwa bangsa Indonesia saat ini.

Dia mengaku ingin fokus dalam mengatasi kemiskinan di tanah kelahirannya itu. Apalagi pembicaraan tentang kemiskinan di Jawa Tengah ada di berbagai kalangan.

“Jateng ini menyimpan 15 persen penduduk miskin di Indonesia. Kita masih punya data desa-desa termiskin di Jawa Tengah,” katanya usai memberikan kuliah umum di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Solo, Senin (21/8).

Menurut Sudirman kemiskinan menjadi isu yang selalu dibicarakan, namun solusinya tidak hanya cukup dibicarakan tapi harus dikerjakan. Jika dia punya kewenangan, bisa membagi anggaran serta membuat program. Lebih lanjut Sudirman mengatakan, masalah lain yang harus segera direalisasikan adalah konektivitas infrastruktur antar wilayah utara dan selatan.

“Utara selatan itu kalau bisa disambung dengan jalan-jalan yang baik akan membantu beban daerah utara. Kemudian di beberapa titik juga perlu disiapkan pelabuhan udara dan pelabuhan utama harus dikembangkan di luar Tanjung Emas. Yang lebih mendasar adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM), karena kita yakin kalau SDM kuat, maka potensi yang kita punya bisa dipacu dengan waktu,” pungkasnya.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY