Pelita.Online, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menyebut tim ekonomi Presiden Joko Widodo jelek. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf Amin balik menyerang Dradjad.
“Drajad Wibowo sudah ikut berkecimpung di beberapa pemerintahan presiden di Indonesia, tapi kami belum melihat, apa ya prestasi beliau sebagai ekonom untuk Indonesia?” kata jubir TKN Jokowi-Ma’ruf, Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).
“Jadi kalau sekarang beliau bilang tim ekonomi Jokowi jelek, itu pasti karena yang bersangkutan minim narasi dan lemah implementasi,” lanjut dia.
Irma kemudian berbicara soal program perekonomian Prabowo-Sandi yang dinilai belum matang. Menurutnya, sampai saat ini program-program yang disampaikan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 baru sebatas narasi.
“Faktanya rakyat belum melihat program ekonomi apa pun yang disampaikan ke publik secara substantif apa lagi implementasi. Semua masih dalam bentuk narasi dan kritisi program-program pemerintah saja,” ucap politikus NasDem itu.
Dia pun balik menuding tim ekonomi Prabowo-Sandi lemah. Bahkan, lanjut Irma, tim Prabowo-Sandi hanya bisa mengkritik kinerja pemerintah.
“Tim ekonomi sebelah bukan cuma lemah, tapi lebih pada tim kritisi dari pada tim program. Ya karena memang modalnya cuma kritisi, sulit bikin program yang memang sudah baik di pemerintahan Jokowi ini. Jika belum paripurna itu hanya karena keterbatasan anggaran, waktu dan faktor eksternal saja. Tambah satu periode pasti beres,” tegas Irma.
Kritik dari PAN itu bermula dari sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengaku tak pernah mendengar program Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selama masa kampanye. PAN menyerang balik dengan menyebut tim ekonomi Presiden Jokowi jelek.
“Salah satu titik lemah Pak Jokowi adalah tim ekonominya jelek. Tim ekonomi beliau gagal mewujudkan janji beliau. Jadi saya menunggu, kapan tim ekonomi Pak Jokowi siap berdebat program dengan saya dan tim ekonomi Prabowo-Sandi,” kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, Kamis (15/11).
Detik.com
