Tingkat Kemiskinan Diprediksi Kembali ke Level Dua Digit

0
Warga mencuci pakaian di bantaran Kali Sentiong, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan tingkat kemiskinan akibat pandemi COVID-19 meningkat sebesar 9,7 hingga 10,2 persen dibandingkan sebelum pandemi yang berada pada kisaran 8,5 hingga 9,0 persen dari jumlah penduduk. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

pelita.online-Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat kemiskinan pada 2021 ini akan berada di level dua digit, atau tepatnya 10,5%.

Menurut Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain program perlindungan sosial pada PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tidak menurunkan angka kemiskinan, namun cenderung hanya menjaga belanja penduduk miskin tersebut tidak jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Apalagi dalam praktiknya di lapangan, bantuan sosial (bansos) yang diterima seringkali tidak sesuai dengan nominal yang dianggarkan.

“Skema bansos bagi penduduk miskin yang Rp 600.000 per bulan itu sekitar 23% dari kebutuhan hidup mereka. Nilai segitu kan belum tentu didapatkan real-nya sebesar itu. Misalnya saja sembako, real yang diterima jauh lebih kecil. Sehingga ini tidak bisa menggantikan kehilangan pendapatan mereka selama pandemi ini,” kata Tauhid Ahmad kepada Beritasatu.com, Minggu (14/2/2021).

Selain itu, tingkat pengangguran yang meningkat menurutnya juga akan mendorong tambahan penduduk miskin baru, khususnya berasal dari kelompok di atas garis kemiskinan. Indef sendiri memproyeksikan Tingkat Pengangguran Terbuka di tahun 2021 mencapai sebesar 7,8% atau 10,4 juta jiwa.

“Penduduk miskin itu hampir 60% pengeluarannya untuk makanan dan minuman. Kita lihat, tren konsumsi makanan dan minuman sampai triwulan IV 2020 justru turun. Kenapa itu terjadi? Tentu saja karena pandemi yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, terutama masyarakat kelompok kecil,” kata Tauhid.

Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78% atau 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY