Trump Minta Bantuan Pakistan untuk Akhiri Perang di Afghanistan

0
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pelita.Online, Islamabad – Pemerintah Pakistan mengatakan, Senin (03/12), bahwa Presiden AS Donald Trump meminta bantuan terkait pembicaraan damai di Afghanistan. AS berupaya menghentikan pertempuran panjang di Negara tersebut melalui negosiasi.

Menurut keterangan Kementerian luar negeri Pakistan, Trump menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, meminta bantuan untuk mendukung dan memfasilitasi perundingan untuk mengakhiri perang di Afghanistan. Trump juga menawarkan untuk memperbarui hubungan tegang antara Amerika Serikat dan Pakistan.

Seorang pejabat Gedung Putih, seperti dilansir Reterus, mengonfirmasi hal itu. Di saat yang sama, Menteri Pertahanan AS, Jim Matisse, mengatakan bahwa perang di Afghanistan telah berlangsung terlalu lama.

“Kami mengharapkan setiap negara turut bertanggung jawab mendukung perdamaian di benua itu dan dalam perang di Afghanistan,” kata Matisse kepada wartawan sebelum memulai pertemuan dengan rekannya dari India.

Ia menambahkan bahwa waktunya telah tiba bagi semua orang untuk bertanggung jawab.

Para pejabat AS telah lama menekan Pakistan untuk menggunakan pengaruh atas kepemimpinan Taliban, yang menurut Washington berbasis di Pakistan, untuk membujuk gerakan tersebut datang ke meja perundingan.

“AS meminta bantuan Pakistan menekan Taliban ikut dalam negosiasi,” kata Menteri Informasi Pakistan, Fouad Chaudhry.

Ia menambahkan, Trump menyampaikan kepada Khan bahwa hubungan dengan Pakistan sangat penting bagi Amerika Serikat dan solusi untuk konflik di Afghanistan.

Deplu Pakistan mengatakan bahwa Trump menyadari perang sangat mahal, baik bagi AS maupun Pakistan. Maka kedua Negara harus bekerja sama untuk membangun kembali hubungan.

“Perdamaian dan stabilitas di Afghanistan tanggung jawab bersama,” kata pernyataan Deplu Pakistan.

Amerika Serikat berupaya mengakhiri perang selama 17 tahun lebih di Afghanistan. Ini merupakan perang terpanjang yang dialami Negara adidaya itu. Dana jutaan dolar tersedot tanpa menghasilkan kemenangan.

kiblat.net

LEAVE A REPLY