Trump: Negara Bagian Akan Terima 150 Juta Tes Covid-19

0
(FILES) In this file photo taken on September 25, 2020 US President Donald Trump gestures speaks during a "Latinos for Trump Roundtable" event in Doral, Florida. - Donald Trump always fancied himself streetwise, a real tough guy, and at the first presidential debate with Joe Biden next week he'll be wearing the verbal brass knuckles. Trump, 74, is not a leader comfortable with the soaring rhetoric of JFK or Ronald Reagan. He's not one for the nuanced elegance that fans loved -- and detractors saw as aloofness -- in the speeches of Barack Obama. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)

Pelita.online – Presiden Donald Trump pada Senin (28/9) mengumumkan bahwa pemerintah federal akan mengirim 150 juta tes cepat Covid-19 ke seluruh negara bagian AS. Trump juga memperingatkan akan adanya peningkatan kasus positif di hari-hari mendatang.

Langkah Trump itu tampaknya ditempuh setelah sebelumnya ia dikecam terkait penanganannya terhadap epidemi virus corona,

Saat tampil di acara Rose Garden, Trump mengatakan, sebagian besar tes tersebut untuk mendukung rencana pembukaan kembali sekolah. Termasuk memastikan keamanan di pusat-pusat publik bagi warga lanjut usia.

Trump telah menekan para gubernur negara bagian untuk berbuat lebih banyak untuk membuka kembali sekolah dan kegiatan pembelajaran tatap muka.

Trump, Wakil Presiden Mike Pence, dan penasihat ahli pandemi Scott Atlas memperingatkan akan terjadinya lebih banyak kasus positif dengan adanya peningkatan pengujian.

“Dengan kasus positif meningkat di 10 negara bagian di Midwest dan wilayah dekat barat, serta peningkatan signifikan dalam pengujian, rakyat Amerika harus mengantisipasi bahwa kasus akan meningkat di hari-hari mendatang,” kata Pence.

Presiden Trump telah berulang kali menyarankan bahwa dengan adanya lebih banyak pengujian, akan mengarah pada lebih banyak kasus infeksi. Padahal, pengujian sebenarnya mengungkap kasus-kasus yang sudah ada. Metrik lain seperti peningkatan rawat inap dan kematian tidak memiliki kaitan dengan pengujian.

Amerika Serikat memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia dengan lebih dari 7 juta kasus infeksi dan 205.000 kasus kematian.

Anggota satuan tugas virus corona Anthony Fauci, Deborah Birx, dan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield tidak hadir dalam acara tersebut.

Dua pekan lalu Trump kesal ketika Redfield dalam kesaksiannya di depan anggota kongres menyebutkan bahwa memakai masker sama pentingnya dengan vaksin.

Sumber:Channel News Asia

LEAVE A REPLY