Uni Afrika Waspadai Penularan Corona Baru di Kawasan

0

Pelita.online – Uni Afrika melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) memantau ketat kemungkinan mutasi baru virus corona penyebab Covid-19 telah menyebar di benua tersebut.

Varian baru corona yang lebih cepat menular itu telah terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan. Mutasi virus corona itu dinilai memicu lonjakan kasus penularan dan kematian di kedua negara.

“Africa CDC ingin meningkatkan kesadaran negara-negara anggota mengenai varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang dilaporkan di Afrika Selatan dan Inggris pada pekan lalu. Africa CDC terus menindaklanjuti dengan pihak berwenang di Afrika Selatan, di mana varian virus tersebut pertama kali teridentifikasi di Teluk Nelson Mandela yang cepat menyebar melalui Eastern dan Western Cape, serta kawasan KwaZulu-Natal,” bunyi imbauan Uni Afrika melalui situs resminya.

Penemuan kasus infeksi mutasi virus corona baru di Inggris dan Afrika Selatan memicu kewaspadaan dan kekhawatiran dunia.

Inggris memperingatkan virus corona baru ini 70 persen lebih cepat menular. Meski begitu belum ditemukan apakah mutasi virus ini menyebabkan penularan lebih mematikan atau tidak.

Sementara itu, Afrika Selatan menuturkan varian virus corona baru yang terdeteksi di negaranya berbeda dari yang ditemukan di Inggris. Meski begitu, Pretoria menuturkan varian baru corona ini juga memiliki karakter menular lebih cepat.

Dalam imbauannya, Uni Afrika mendesak negara anggota memperketat protokol kesehatan, seperti soal penggunaan masker yang benar dan konsisten, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Meski begitu, Uni Afrika belum mendesak negara di Afrika untuk membatasi perdagangan dan perjalanan lintas benua.

“Karena para pelancong dan turis yang bepergian di negara Afrika sekarang memerlukan tes negatif (PCR atau tes Antigen) sebelum mereka dapat melakukan perjalanan,” tutur Uni Afrika.

Meski begitu, Uni Afrika meminta anggota dan Africa CDC meningkatkan pengawasan dan protokol kesehatan di setiap pintu kedatangan luar negeri.

Uni Afrika juga mendesak negara anggota meningkatkan kesadaran publik tentang varian baru virus ini dan segera mengambil tindakan untuk memantau, mencegah, dan mengendalikan penyebaran.

Uni Afrika juga meminta seluruh negara anggota segera memberitahu blok tersebut jika mengidentifikasi varian SARS-CoV-2 baru.

“Negara-negara anggota harus meningkatkan pengawasan berbasis komunitas untuk mengidentifikasi awal hotspot dan terus mendorong anggota komunitas untuk mematuhi langkah-langkah kesehatan publik dan sosial untuk perlindungan mereka.”

Uni Afrika mengatakan saat ini para peneliti masih melakukan penyelidikan dan penelitian untuk memastikan apakah varian baru virus Covid-19 ini lebih menular dan berpotensi menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY