Varian Covid-19 di Inggris Lebih Menular 70%, Ini Respons WHO

0
(FILES) In this file photo taken on July 23, 2019 new Conservative Party leader and incoming prime minister Boris Johnson arrives at the Conservative party headquarters in central London. - On July 23, 2019, party members choose Brexit figurehead Boris Johnson as their new leader. He becomes prime minister the next day. (Photo by Niklas HALLE'N / AFP)

Pelita.online – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (19/12/2020) mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pejabat Inggris terkait varian baru virus Covid-19.

“Mereka (para pejabat Inggris) akan terus berbagi info dan hasil analisis serta riset yang sedang berlangsung. Kami akan memberikan informasi terbaru kepada negara-negara anggota dan publik selama kami mempelajari lebih dalam mengenai karakteristik varian virus ini dan segala implikasinya,” kata WHO melalui pernyataan.

Galur baru virus corona yang teridentifikasi di Britania Raya tercatat hingga 70% lebih menular. Namun tidak dianggap lebih mematikan dan vaksin pasti tetap ampuh. Demikia dikatakan Perdana Menteri Boris Johnson dan para ilmuwan pada Sabtu.

PM Boris Johnson mengumumkan London dan sebagian wilayah tenggara dan timur Inggris akan memasuki lockdown tingkat 4 (Tier 4) mulai Minggu (20/12) pagi. Pembatasan lebih ketat itu, diumumkan lewat memo singkat, dalam rangka menanggapi kemunculan tiba-tiba varian baru Covid-19. Namun, masih belum diketahui apakah varian itu lebih mematikan atau resisten terhadap vaksin yang ada.

Walaupun masih banyak yang belum diketahui dari varian baru itu, Johnson menjelaskan dibutuhkan tindakan secepatnya. “Kami telah mengetahui lebih dari cukup untuk memastikan bahwa kita harus bertindak sekarang,” kata Johnson.

Sumber: Beritasatu.com

LEAVE A REPLY