Pelita.online – Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mendorong pemerintah turun tangan mengatasi banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah desa di daerahnya. Ia menyatakan sampai saat ini belum ada bantuan sedikit pun dari pemerintah pusat.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah daerah tidak mempunyai sumber daya yang cukup untuk menangani bencana banjir yang parah.
“Pemerintah pusat harus turun tangan. Negara kita jangan tidur bencana begini,” ucap Agustinus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (4/4).
Agustinus menjelaskan ada tiga daerah yang terdampak banjir di Flores Timur, Nusa tenggara Timur, yaitu Kecamatan Wotan Ulumado, Ile Boleng dan Adonara Timur.
“Adonara Timur itu empat orang korban meninggal dunia sudah dievakuasi semua,” jelas dia.
Selain itu, bencana tersebut, mengakibatkan kerugian materiil. Agustinus mengatakan sejumlah rumah warga dan bangunan lain terendam, hanyut dan hancur.
Berdasarkan pantauannya, delapan jembatan penghubung antar kecamatan rusak. Imbasnya, proses evakuasi terhambat.
“Karena jembatan putus, evakuasi dilakukan dengan alat seadanya,” ucap dia.
Dengan kondisi seperti itu, Agustinus sudah melakukan upaya komunikasi dengan pemerintah pusat secara jarak jauh. Ia berharap pemerintah pusat bisa bergerak secepatnya.
“Belum ada [tindakan pemerintah pusat], baru komunikasi by phone, online dan sebagainya. Untuk itu kami minta perhatian pemerintah pusat, sebisa mungkin dana tanggap darurat, peristiwanya darurat kemudian dana-dana untuk rekonstruksinya,” ucapnya.
