YouTube Matikan Kolom Komentar di Video Anak-anak

0
Ilustrasi YouTube. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

Pelita.Online, Jakarta — YouTube mulai mematikan kolom komentar untuk video ada video anak di bawah umur yang ada di platform mereka. Hal ini dilakukan setelah ada tuduhan jika YouTube membantu memudahkan pedofil menemukan video anak di bawah umur.

Menanggapi tudingan tersebut, YouTube memastikan telah mematikan kolom komentar untuk puluhan juta video anak dalam sepekan terakhir.

“Kami sadar jika komentar merupakan salah satu hal inti dari pengalaman menonton video YouTube dan bagaimana Anda terhubung dan menambah jumlah penonton. Tapi di saat yang sama, hal penting lainnya kami harus memastikan pengguna di bawah umur ama,” tulis YouTube dalam unggahan blog resminya.

Ke depan, anak perusahaan Alphabet ini menjanjikan akan terus melakukan identifikasi terhadap konten video anak-anak di bawah umur 18 tahun yang bisa memicu aksi pedofilia.

Dilaporkan CNN, tindak lanjut ini berawal dari temuan pembuat konten video Matt Watson yang menemukan celah pada algoritme YouTube. Celah yang ditemukan Watson memungkinkan pedofil dengan mudah menemukan video anak di bawah umur yang sedang senam atau yoga lewat fitur rekomendasi video.

Sejumlah pengguna YouTube mengomentari video tersebut dengan menggunakan sejumlah istilah yang populer di kalangan pedofil.

YouTube secara terbatas memberikan akses kepada sejumlah pembuat konten untuk memberikan komentar dan melakukan moderasi. Dengan cara ini, mereka akan membuktikan jika konten mereka minim risiko terhadap aksi pedofil.

Perusahaan berbagi video ini memastikan akan memberikan tanda khusus menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk setiap video yang menampilkan anak di bawah umur. Metode ini disebut secara akurat menentukan usia seseorang yang ada di dalam video.

Kasus ini tercatat bukan kejadian pertama, di tahun 2017 CEO Susan Wojcicki mengatakan jika perusahaan meluncurkan alat untuk memoderasi komentar hingga menghapusnya sama sekali.

Saat itu, YouTube mengumumkan akan mempekerjakan 10 ribu orang untuk bersih-bersih video ofensif dan komentar melalui platform YouTube Kids.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY