27% Pasien Covid-19 yang Dirawat di Jakarta dari Bodetabek

0
Nurses tend to a COVID-19 coronavirus patient at the Bogor general hospital in Bogor city, West Java on September 3, 2020. - Hospital intensive care units are straining amid the pandemic, as Indonesia on September 2 reported more than 3,000 new cases to bring its official total to over 180,000 infections and 7,616 deaths. (Photo by ADEK BERRY / AFP)

pelita.online-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengungkapkan salah satu penyebab tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta hampir penuh karena ikut menerima dan merawat pasien Covid-19 dari luar Jakarta, khususnya Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Jumlahnya sekitar 27% dari jumlah pasien Covid-19 yang ada saat uni.

Pemprov DKI Jakarta, kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/1/2021) malam, tidak mungkin menolak pasien Covid-19 yang berasal dari luar Jakarta untuk dirawat di rumah sakit rujukan. Pihaknya tidak membeda-bedakan pasien berdasarkan latar belakang. Semua pasien diberi pertolongan dan perawatan yang sama dan semaksimal mungkin.

“Siapa pun kita akan bantu semaksimal mungkin. Namun, ini harus diketahui oleh masyarakat bahwa kami, Pemprov DKI, melayani seluruh warga yang memang berobat di DKI Jakarta,” tegasnya.

Menurutnya, ada sejumlah alasan pasien dari luar Jakarta memilih dirawat di rumah sakit rujukan Jakarta. Salah satunya adalah lebih dekat, lebih cepat, dan lebih mudah, mengakses rumah sakit diJakarta dibandingkan di daerah asalnya.

“Jadi, belum tentu di daerahnya full, belum tentu. Aksesnya lebih mudah. Kan di Jakarta ada 101 rumah sakit rujukan,” ujar Ariza.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY