4 tentara Rusia Tewas dalam Pertempuran dengan Kelompok ISIS di Suriah

0
AFP (Seorang tentara Rusia di antara posterPutin danAssad di salah-satu kota di Suriah, Maret 2018)

Pelita.Online –Empat orang tentara Rusia tewas dan lima lainnya terluka dalam pertempuran dengan kelompok militan di provinsi Deir al-Zour di wilayah timur Suriah, Minggu (27/05), kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Dalam pertempuran itu, tentara Rusia telah menewaskan lebih dari 40 orang anggota kelompok militan yang menaamakan Negara Islam atau dulu disebut ISIS, seperti dilaporkan Kantor berita Reuters.

Lokasi pertempuran di Deir al-Zour merupakan wilayah yang sering menjadi ancaman serangan ISIS.

“Empat tentara Rusia tewas dalam baku tembak dengan kelompok militan,” kata Menteri Pertahanan dalam pernyataan yang dikutip sejumlah kantor berita.

Tentara RusiaAFP (Dua tentara Rusia melakukan penjagaan di salah-satu wilayah perbatasan Suriah-Turki, 2016)

Keterangan yang dihimpun Kantor berita AFP menyebutkan kelompok militan melakukan serangan terhadap markas artileri tentara Suriah. “Di lokasi itu, dua penasehat militer Rusia tertembak mati,” ungkap pejabat Kementerian Pertahanan Rusia.

Dua orang tentara Rusia lainnya meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Lima orang lainnya dirawat karena mengalami luka-luka.

Mengapa Rusia berperan di Suriah?

Pada 2015, Rusia mulai mengebom untuk membantu pemerintahan Suriah dibawah rezim Assad mengalahkan pemberontak. Dengan bantuan gerakan Hezbollah Lebanon dan Iran dari darat, menyulitkan perang segera berakhir.

Rusia memainkan peranan penting dalam perang saudara Suriah dengan pasukan udara yang dikerahkan Moskow untuk menggempur daerah pemberontak.

Putin dan AssadReuters (Rusia memainkan peranan penting dalam perang saudara Suriah dengan pasukan udara yang dikerahkan Moskow untuk menggempur daerah pemberontak)

Kemenangan terbesar yang dibantu Rusia adalah mengambil alih Aleppo pada Desember 2016, kota yang menjadi salah satu markas utama oposisi.

Saat Presiden AS Barack Obama masih berkuasa, negara itu menyalahkan Assad atas sebagian besar akibat konflik dan menuntut agar ia menyerahkan kekuasaan sebagai salah satu syarat damai.

Tetapi posisi itu berubah setelah Donald Trump memerintah. Pemerintahan Trump berfokus pada memerangi ISIS.

Namun setelah adanya dugaan serangan kimia di kota Khan Sheikhoun pada April 2017, President Trump menerapkan pendekatan lebih keras terhadap Assad dan bahkan memerintahkan penyerangan untuk membantu pihak oposisi menghadapi pemerintah.

tentara pemberontakReuters (Kelompok pemberontak Suriah melakukan perlawanan terhadap rezimAssad yang didukung Rusia)

Tetapi, yang paling berpengaruh adalah Rusia, yang mendukung Assad. Rusia memiliki pangkalan laut dan udara di Suriah.

Iran dengan mayoritas Shiah juga mendukung Assad. Suriah adalah rute utama yang dipakai Iran untuk mengirimkan senjata ke sekutu mereka, milisi Hezbollah di Lebanon.

Hezbollah mengirimkan ribuan petempur untuk mendukung pasukan pemerintah Suriah.

Tehran diperkirakan mengirimkan milyaran dolar untuk mendukung pasukan Assad.

Kemenangan terbesar yang dibantu Rusia adalah mengambil alih Aleppo pada Desember 2016, kota yang menjadi salah satu markas utama oposisi.

Mengapa perang berlangsung begitu lama?

Faktor penting adalah keterlibatan pihak asing.

Dukungan militer, finansial dan politik baik kepada rezim ataupun oposisi menyebabkan eskalasi perang di Suriah.

suriahReuters (Eksodus pengungsi adalah yang terbesar dalam tahun-tahun terakhir ini)

Para pakar juga mengatakan keterlibatan pihak asing menyebabkan unsur sektarian dalam perang Suriah. Sebelum konflik, Suriah adalah negara sekuler.

Unsur agama memecahkan Sunni dan Syiah dan semakin mengobarkan kebencian antara kedua belah pihak. Tidak hanya korban jiwa namun harapan juga sirna akan tercapainya solusi damai.

Tidak ada angka yang dapat dipastikan namun Syrian Center for Policy Research memperkirakan 470.000 orang meninggal sementara estimasi PBB mencapai 400.000.

PBB juga memperkirakan lebih dari lima juta orang melarikan diri dan paling tidak 12 juta jiwa atau setengah dari penduduk Suriah, mengungsi akibat konflik.

Detik.com

LEAVE A REPLY