9 Tentara Israel Tewas Disergap di Kota Gaza, Pertanda Hamas Masih Kuat

0

pelita.online – Kelompok pejuang Palestina Hamas melakukan salah satu serangan paling mematikan terhadap tentara Israel sejak invasi Gaza dimulai pada 7 Oktober.

Serangan ini menewaskan sedikitnya sembilan tentara Israel dalam penyergapan di Kota Gaza kata militer pada Rabu, sebuah tanda perlawanan keras yang masih dilakukan Hamas meskipun telah lebih dari dua bulan negara Zionis itu melakukan pengeboman yang menghancurkan Gaza.

Penyergapan di lingkungan padat tersebut terjadi setelah militer Israel berulang kali mengklaim bahwa mereka telah merusak struktur komando Hamas di Gaza utara, mengepung sisa kelompok pejuang, membunuh ribuan pejuang dan menahan ratusan lainnya.

Pertempuran yang gigih ini menggarisbawahi seberapa jauh Israel dari tujuannya menghancurkan Hamas – bahkan setelah militer melancarkan salah satu serangan gencar yang paling merusak di abad ke-21, melampaui kerusakan Jerman pasca-Perang Dunia II menurut Uni Eropa.

Serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 18.600 warga Palestina dimana sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, menurut pejabat kesehatan Gaza. Kota Gaza dan kota-kota sekitarnya telah hancur berkeping-keping. Hampir 1,9 juta warga Palestina di Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Krisis kemanusiaan yang diakibatkan Israel telah memicu kemarahan internasional. Amerika Serikat telah berulang kali meminta Israel untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan warga sipil, meskipun Israel telah memblokir seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan mempercepat bantuan militer kepada sekutu dekatnya.

Pasukan Israel masih terlibat dalam pertempuran sengit dengan pejuang Palestina di dalam dan sekitar Kota Gaza, lebih dari enam minggu setelah menginvasi bagian utara Gaza setelah serangan militan pada 7 Oktober.

Bentrokan terjadi sepanjang malam hingga Rabu di berbagai wilayah, terutama di Shijaiyah, sebuah lingkungan padat yang menjadi lokasi pertempuran besar selama perang 2014 antara Israel dan Hamas.

“Ini menakutkan. Kami tidak bisa tidur,” kata Mustafa Abu Taha, seorang pekerja pertanian Palestina yang tinggal di lingkungan tersebut, melalui telepon. “Situasinya semakin buruk, dan kami tidak punya tempat yang aman untuk dituju.”

Penyergapan itu terjadi Selasa di Shijaiyah, ketika pasukan yang melakukan pencarian di sekelompok bangunan kehilangan komunikasi dengan empat tentara yang diserang, kata militer. Ketika tentara lainnya melancarkan operasi penyelamatan, mereka disergap dengan tembakan keras dan bahan peledak.

Di antara sembilan orang yang tewas adalah Kolonel Itzhak Ben Basat, 44 tahun, perwira paling senior yang tewas dalam operasi darat, dan Letkol Tomer Grinberg, seorang komandan batalion.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ini adalah “hari yang sangat sulit,” namun dia menolak seruan internasional untuk gencatan senjata.

“Kami terus melanjutkan sampai akhir, tidak ada pertanyaan. Saya mengatakan hal ini meskipun ada rasa sakit yang luar biasa dan tekanan internasional. Tidak ada yang bisa menghentikan kami, kami akan terus melanjutkannya hingga akhir, hingga kemenangan, tidak kurang,” katanya dalam pembicaraan dengan para komandan militer.

sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY