Belasan Ribu Baby Lobster Dilepasliarkan di Pantai Watukarung Pacitan

0

Pelita.online – Belasan ribu ekor benur (baby) lobster dilepasliarkan di Pantai Watukarung, Pacitan. Bayi lobster sebanyak itu merupakan hasil pengungkapan kasus penyundupan oleh Tim Subdit IV Tipidter Bareskrim Polri bersama Tim Pengawasan Stasiun KIPM (Karantina Ikan, Pengendalian Mutu) Jambi.

“Jadi ada sekitar 113 ribu (ekor). Cuma karena perjalanan jauh makanya ada sekitar 20 persen yang ndak bisa ini (hidup). Jenisnya sebagian mutiara, (jenis) pasir juga ada,” terang Muhlin Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil (BKIPM) Kelas I Juanda, Surabaya kepada wartawan di lokasi, Jumat (5/7/2019).

Muhlin mengatakan dengan terbongkarnya kasus tersebut, kerugian negara yang dapat diselamatkan mencapai Rp 17 miliar. Sedianya, aset hayati itu hendak diselundupkan ke luar negeri. Beruntung, aparat keamanan bertindak sigap. Sehingga praktik ilegal yang berpotensi merusak sumberdaya laut dapat digagalkan.

Muhyin menjelaskan, mengacu Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016 penangkapan dan pengiriman benur ke luar negeri memang dilarang. Tujuannya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya laut. Di sisi lain, perangkat hukum itu juga bertujuan mengembalikan kedaulatan laut Indonesia.

“Karena kalau ini kita kirim ke luar negeri sana, biasanya tujuannya Vietnam, makanya Vietnam jadi penghasil lobster terbesar di dunia. Padahal mereka ndak punya apa-apa, dari sini asalnya,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama Ninik Setyorini, Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan Pacitan menyampaikan terimakasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Ini menyusul dipilihnya perairan Pacitan sebagai tempat pelepasliaran benur lobster. Kegiatan ini merupakan kedua kalinya dalam 2 pekan terakhir.

Dipilihnya perairan Pacitan, lanjut Ninik, karena kawasan tersebut merupakan habitat lobster. Khusus di Watukarung, wilayah perairan yang ada selama ini bebas dari pela atau karamba pengambil benur. Hal ini tak lepas dari peran aktif kelompok nelayan setempat dalam menjaga laut tempat mereka bekerja tiap hari.

“Ternyata di Pacitan mayoritas nelayan masih peduli terhadap sumber daya alam di mana mereka ini masih kontra terhadap pengambilan benur. Ini sangat diapresiasi oleh Ibu Menteri. Sehingga pelepasliaran dilaksanakan di Pacitan,” pungkas Ninik.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY